Terlebih lagi, ancaman serius seperti ancaman pembunuhan yang diterimanya ketika klub memutuskan untuk menjual Tonali, menambah beban mental yang dirasakannya.
Dalam kondisi seperti ini, Furlani menyadari bahwa pengalaman tersebut tidak pernah diajarkan di Harvard Business School, tempat ia menimba ilmu sebelumnya.
Setelah pindah ke Newcastle, karier Tonali di Premier League tidak berjalan mulus.
Gelandang asal Italia itu diskors hampir satu tahun karena terlibat dalam praktik perjudian ilegal, hanya beberapa bulan setelah memulai musim pertamanya di St. James' Park.
Namun, musim ini ia kembali bermain dan menunjukkan performa positif dengan mencetak dua gol dalam pertandingan Carabao Cup melawan Brentford.
Belakangan, muncul laporan dari Italia bahwa Tonali merasa tidak bahagia di Newcastle dan mempertimbangkan kemungkinan kembali ke Serie A, dengan AC Milan dan Juventus disebut sebagai klub yang berminat.
(Tribunnews.com/Giri)