News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Shin Tae Yong Dipecat

Pengalaman Buruk Patrick Kluivert saat Tangani Klub Liga Turki, Gaji Nunggak Berbulan-bulan

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TANGANI CURACAO DUA KALI- Patrick Kluivert pernah menangani Curacao dalam dua kesempatan. Patrick Kluivert pernah menjadi pelatih Curacao pada tahun 2015–16 dan kemudian dipilih kembali menjadi pelatih Curacao pada tahun 2021.

Dari 20 pertandingan itu, enam laga diantaranya adalah laga di Kualifikasi Liga Konferensi Eropa, dengan hasilnya adalah dua kemenangan, satu kali imbang dan tiga kali kalah.

Sementara 14 diantaranya merupakan laga di Liga Turki di mana hasilnya cukup baik dengan enam kemenangan, lima kali imbang dan tiga kali kalah dengan total mengumpulkan 23 poin (1,64 per pertandingan).

Baca juga: Ruud Gullit Ucapkan Selamat kepada Patrick Kluivert, Louis Van Gaal Tak akan Bekerja untuk Indonesia

Kluivert saat itu membawa Adana Demirspor berada di posisi keempat Süper Lig Turki. Namun, kebersamaannya dengan klub Turki itu berakhir lebih cepat.

"Kami sebenarnya mengakhiri kontrak secara bersama-sama. Kami memainkan pertandingan terakhir melawan Sivasspor, dan sebelumnya kami bermain sangat baik."

"Untuk pertama kalinya, mereka lolos ke Eropa (UEFA Conference League). Sayangnya, kami kalah adu penalti melawan Genk, tapi setelah itu performa tim tetap konsisten," jelas Kluivert.

Meski begitu, ada insiden yang mulai mengganggu tim mulai.

"Presiden klub bahkan sampai turun ke lapangan, hampir saja dia memakai sepatu bola. Dia mulai mengambil selfie selama pemanasan dan melakukan siaran langsung di Instagram di lapangan."

"Itu mulai mengganggu saya dan staf, tapi kami berpikir, mungkin ini hal biasa di Turki, jadi kami biarkan saja," ujarnya.

Namun, situasi semakin sulit ketika masalah finansial mulai muncul.

"Satu bulan tidak digaji, dua bulan tidak digaji, tiga bulan tidak digaji. Hasil pertandingan tetap bagus, tapi kami tidak dibayar."

"Pada akhirnya, para pemain juga mulai mengeluh. Situasi ini menjadi dominan karena mereka juga tidak menerima gaji. Saya masih bisa bertahan tanpa gaji, tapi bagi pemain, ini menjadi beban besar," ungkap Kluivert.

Keadaan memburuk setelah kekalahan melawan Sivasspor, kekalahan ketiga klub dari 14 laga di Liga Turki musim itu. 

"Setelah itu, direktur teknis datang kepada kami dan mengatakan mereka tidak ingin melanjutkan kerja sama. Saya juga tidak mau melanjutkan, jadi kami sepakat untuk berpisah."

"Mereka merasa saya kehilangan kendali atas pemain, tapi sebenarnya tidak begitu. Kami berada di peringkat empat," tambahnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini