"Iya, datang ke pameran seperti ini, bikin kita 'baper' (Baca: bawa perasaan) ingin segera menikah," tutur wanita dengan rambut sebahu ini.
Soal Bridestory
Sebagai e-commerce, Bridestory didirikan pada April 2015 dan telah menjadi sarana penghubung bagi calon pengantin dan vendornya.
Pihak Bridestory mengklaim lebih dari 500 ribu calon pengantin mengakses situs www.bridestory.com, setiap bulannya.
Tak hanya itu, Bridestory juga mengklaim sebagai pemilik dari salah satu jaringan wedding Instagram terbesar di dunia.
Menurut Kevin, Bridestory ini dirintis memang untuk memenuhi kebutuhan dan memudahkan bagi masyarakat yang hendak menikah.
"Karena itulah kami memberanikan diri memilih konsep 'wedding', ketika e-commerce lain mengambil jalur lebih umum dan mainstream," ujar Kevin.
Lalu, apa yang harus dilakukan jika vendor ingin bergabung dengan e-commerce Bridestory?
"Silakan tulis company profile-nya di situs kami, nanti untuk proses selanjutnya akan kami kurasi atau seleksi," ujar Kevin.
Selain mengajak vendor bergabung, Kevin mengatakan pihaknya juga 'berburu' vendor jika memang ada yang sesuai dengan visi misi dari Bridestory.