Aplikasi seperti Pokevision, Pokewhere, dan berbagai macam aplikasi sejenis lainnya kini tidak bisa digunakan berkat keputusan dari Niantic tersebut.
Sedangkan isu bot dan cara curang dengan mengakali GPS juga belum dapat diatasi oleh Niantic sehingga banyak orang yang kemudian berhenti bermain Pokemon GO.
Hal ini terlihat dari turunnya peringkat Pokemon GO dari puncak di Jepang. Meski baru diluncurkan di Jepang selama 2 minggu, Pokemon GO langsung menduduki puncak peringkat game mobile di Jepang. Namun, kini Pokemon GO turun ke peringkat ke-4 di Jepang setelah disalip oleh Monster Strike di nomor 1, Puzzle & Dragons di nomor 2, dan Fate/Grand Order di nomor 3.
Padahal Jepang merupakan tanah kelahirannya Pokemon.
Saham Nintendo juga mengalami penurunan drastis, setelah para investor saham menyadari bahwa Nintendo pada game Pokemon GO ini tidak memiliki banyak andil.
Game ini lebih banyak dimiliki oleh Niantic Inc. yang dikenal lebih dulu dengan game Ingress, dan The Pokemon Company sebagai pemegang lisensi Pokemon.
Sedangkan Nintendo hanya memiliki 32% hak lisensi dari Pokemon.