News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Teroris Siber

Panduan Lengkap Mencegah Serangan Virus Ransomware 'WannaCry'

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menkominfo Rudiantara

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia global dihebohkan dengan kemunculan ransomware berjenis WannaCry yang menyebar sejak Jumat (12/5/2017) pekan ini. Program jahat itu telah berekspansi ke sekitar 100 negara, termasuk Indonesia.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) lantas mengambil tindakan cepat dengan merangkul tim yang terdiri dari NGO, Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII), ICT Watch, dan lembaga terkait lainnya,  untuk bersama-sama mencari solusi atas insiden yang bisa dibilang sebagai "terorisme cyber".

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengatakan sejauh ini belum ditemukan dekripsi untuk membuka enkripsi WannaCry.

Namun, setidaknya ada langkah yang bisa dilakukan agar WannaCry tak semakin masif berseliweran, utamanya dalam menyambut hari Senin hari ini di mana perkantoran mulai beraktivitas.

Baca: Serangan Ransomware WannaCry Bukan Virus Sembarangan, Jangan Remehkan

"Mau tidak mau langkah ini wajib dilakukan semua orang, apalagi besok (Senin) mulai hari kerja," kata Rudiantara, Minggu (14/5/2017), di Bakoel Koffie, Jakarta.

Pertama, matikan WiFi atau cabut koneksi kabel LAN di kantor. Pasalnya WannaCry ini tersebar tak seperti ransomware lain yang butuh interaksi dengan pengguna lewat phising e-mail.

Ketika satu komputer terjangkit, maka semua komputer dalam satu jaringan LAN dan server kemungkinan besar terinfeksi pula.

Baca: Ransomware, Kemkominfo: Jangan Sembarangan Main Internet

Kedua, backup data lewat sistem operasi non-Windows. Menurut Adi Jaelani dari ID-SIRTII, sebaiknya backup dilakukan melalui sistem operasi Linux atau Ubuntu.

Mekanismenya, unduh Ubuntu atau Linux dari perangkat lain lalu masukkan ke hard disk atau flash disk.

Lalu sambungkan hard disk atau flash disk tersebut ke komputer Windows dan pilih untuk beralih sementara saat menghidupkan komputer.

"Dalam keadaan memakai sistem operasi Linux, backup semua data penting ke flash disk atau hard disk lain," Adi menjelaskan.

Setelah proses itu berakhir, kembali lagi ke sistem operasi Windows dan lakukan langkah ketiga, yakni matikan SMB service dan blok port/protocol. Caranya, masuk ke Control Panel - Advance Setting - Protocol and port, lalu ketikkan '139.445.139' untuk memblokir alamat IP tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini