Baca tanpa iklan
Berikut ini dua kicauan terakhir sebelum kicauan penuh kode-kode itu.
"KPK tak usah grogi dgn SPDP atas 2 komisionernya. Bareskrim memang hrs memproses setiap laporan yg masuk. Ujungnya, yg dilaporkan itu tak selalu terbukti sbg tindak pidana. Jln terus, buru korupsi e-KTP."
"Setiap kasus bs dicari pasal benar atau salahnya mnrt hukum. Tinggal siapa yg lihai mencari atau membeli. Intelektual tukang bs mencarikan pasal2 sesuai dgn pesanan dan bayarannya."
Banyak netizen yang mempertanyakan Twitternya, Mahfud MD pun memberikan klarifikasi apa yang sebenarnya terjadi.
Ternyata kicauan tersebut ditulis oleh cucunya.
Lanjutnya, saat itu cucunya main-main Twitter ketika dirinya akan menulis namun tiba-tiba ada telpon.
Pun ia mengangkat telpon dari hp yang satunya milik Mahfud MD.
"Maaf itu tadi cucu saya main2 Twitter."
"Cucu saya main2 tuh."
"Ya, tadi saya mau twit lalu ada telepon dari HP yang satunya. Saat saya terima telepon cucu saya meneruskan twitter dgn sesukanya."
Netizen pun menanggapi klarifikasi Mahfud MD dengan lelucon.
@NEKEREIN: Agak bingung lo prof.
Rupanya tweetnya si junior.
Hahaaaa.
@anandyalina: @mohmahfudmd Cucu cucunya pasti jadi adminnya nih prof.
@VoltaGuntur: @mohmahfudmd Heheh krn kreatif kyknya layak diberi hadiah sepeda cucunya Prof.
@ariefnoviandi: @mohmahfudmd Cucu prof calon org pinter. Sdh siap bertanda tangan (emoji) #salamsayang. (Tribunnews.com/Tinwarotul Fatonah)