TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menurut survei internal anggota Young Leaders for Indonesia dalam proyek “Breakthrough Leadership”, sebanyak 90% responden dari karyawan Sirclo bersedia merekomendasikan perusahaannya pada kenalan sebagai tempat kerja yang baik.
Ada tiga alasan mengapa mereka memberikan rekomendasi positif tentang Sirclo, yaitu karena tingkat kepuasan pribadi, penghargaan terhadap karier, dan insentif yang tinggi.
Survei yang diadakan pada November 2018 ini diikuti 89 dari total 164 orang karyawan Sirclo di Jakarta.
Sirclo, sebuah layanan penyedia solusi e-commerce, saat ini memiliki 206 karyawan, dimana lebih dari 80%-nya berusia 21-30 tahun – yang termasuk dalam generasi milenial.
“Sebagai sebuah startup teknologi, Sirclo telah mengalami pertumbuhan bisnis yang pesat sejak pertama kali berdiri. Bergabung di Sirclo tentu merupakan kesempatan menarik bagi generasi muda yang ingin mendalami dunia startup dan jasa teknologi,” ungkap Brian Marshal, Founder dan CEO Sirclo.
Adila Ganiyha Fitri selaku Recruitment & Employer Branding Lead mengatakan bahwa Sirclo berkomitmen untuk mewujudkan work-life balance yang sesungguhnya.
“Kami memberikan kepercayaan pada karyawan untuk menggunakan hak remote working – atau bekerja di luar kantor. Ketika mereka dibutuhkan di rumah dan mampu bekerja dari jauh, tentu kami akan mendukung. Tapi, kami juga percaya bahwa waktu untuk bertatap muka bersama kolega kerja tidak kalah penting, karena nilai kekeluargaan yang kami pegang tidak bisa dibangun hanya lewat komunikasi online saja.”
Hal ini sejalan dengan hasil temuan dari Flexjobs yang dirilis pada Agustus 2018. Melibatkan lebih dari 3.000 responden, hasil survey Flexjobs menunjukkan bahwa 78% karyawan milenial mengaku akan lebih loyal pada suatu perusahaan jika mereka diberikan waktu dan cara kerja yang fleksibel.
Tidak hanya itu, berdasarkan Deloitte Millennial Survey tahun 2016, sebanyak 95% responden milenial mengatakan,work-life balance adalah faktor utama mereka dalam memilih pekerjaan.
Selain fleksibilitas karyawan, Sirclo juga menumbuhkan kultur perusahaan yang kolaboratif dan menekankan pentingnya budaya berbagi pengetahuan.
Secara reguler, tim Sirclo mengadakan sesi town hall meeting, dimana semua karyawan, dari level manager sampai paling junior, bergabung untuk mendapatkan informasi seputar perkembangan perusahaan dari CEO.
“Kami juga sering mengadakan sesi edukasi dan pelatihan, dimana kami mengangkat suatu topik yang dibawakan oleh tim internal (seperti tim teknologi atau pemasaran), maupun pembicara dari luar, guna berbagi pengalaman dan pengetahuan pada suatu topik,” ungkap Adila.
Faktanya, generasi milenial menilai pelatihan dan lokakarya sebagai medium pembelajaran yang dapat memajukan karir mereka.
Dari survei yang dilakukan oleh Impraise, sebuah konsultan manajemen perusahaan, 63% dari kalangan milenial mencari pekerjaan yang akan memberikan pelatihan, lokakarya, dan kesempatan untuk melanjutkan sekolah pascasarjana.