TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Desa Telogoharjo, Kecamatan Giritontro, Kabupatén Wonogiri, Jawa Tengah adalah sebuah désa terpencil.
Meski jalan provinsi beraspal mulus melintasi desa tersebut, namun akses informasi begitu terbatas. Sinyal selular tidak menjangkau désa tersebut.
Desa seperti Telogoharjo itu sering disebut blankspot atau titik gelap sinyal selular karena kontur perbukitan di desa tersebut sulit dijamah sinyal.
Mulai pertengahan 2018, Net1 Indonesia, sebuah operator internét yang fokus melayani kawasan pedesaan membuka pelayanan ke Telogoharjo.
Kini désa yang berdekatan dengan perbatasan Pacitan itu pun telah mendapat akses internet 4G. Setelah akses internét terbuka, kini Desa Telogoharjo tidak lagi terisolasi.
Akses infomasi dan komunikasi pun makin lancar. Perekonomian warga pun mulai menggeliat.
Utomo, seorang pedagang sayur keliling menjadi saksi kemajuan akses infomasi di desanya.
"Kini saya lebih mudah menjual kelapa hasil kebun, memesan barang juga jadi lebih mudah," ujar Utomo kepada wartawan, Selasa (23/4/2019).
Baca: Ketika Panglima TNI Bangun dari Duduk, Sambut Salam Hormat Prabowo Subianto
Figur Utomo adalah salah satu kisah sukses yang dipilih dalam Pertemuan Distributor Nasional Net1 Indonesia di Balai Desa Telogoharjo.
Pemilihan desa sebagai tempat pertemuan distributor nasional tak lepas dengan misi Net1 menjadi perusahaan telekomunikasi yang fokus pada penyediaan layanan 4G bagi wilayah pedesaan 3T (terluar, terdepan, tertinggal) atau yang tidak dimasuki oleh operator telekomunikasi lain.
National Distributor Meeting 2019 di Desa Tlogoharjo dengan tema "Kita, Desa dan Indonesia" bertujuan membantu agar masyarakat bisa memperoleh layanan 4G sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan mereka.
Menurut CEO Net1 Larry Ridwan bahwa dari 78.000 desa di Indonesia, ada 15.000 desa yang belum mendapatkan akses internet atau sinyalnya masih kurang bagus.
"Karena itu, tak heran banyak Pemerintah Daerah yang datang ke kami untuk minta dibangunkan infrastruktur 4G," ujar Larry.
Selain kepala pemerintahan daerah, banyak juga kepala sekolah yang mengajukan permohonan agar mereka bisa mengakses 4G dengan mudah.