Sama seperti Adhitya, Budiyono juga sangat memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku untuk mencegah penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan menggunakan GrabBike Protect.
Bahkan ia juga melengkapi dirinya dengan barang-barang yang dinilai dapat mencegah menyebaran Covid-19.
“Namun, alat itu (GrabBike Protect) bukanlah satu-satunya yang menjaga saya di jalanan. Saya juga diberikan masker, sarung tangan, hand sanitizer, desinfektan, jas hujan, serta penutup sepatu jika harus masuk ke dalam rumah sakit,” ungkapnya.
Meskipun banyak orang yang berpandangan barang-barang tersebut terkesan merepotkan, namun Budiyono memiliki pandangan lain. Ia menilai barang tersebut bisa menjadi wadah agar tetap memberikan keramahan dan kenyaman kepada para penumpang GrabBike.
“Kadang, hand sanitizer jadi pembuka obrolan saya dengan penumpang ‘maaf, pakai ini dulu ya sebelum naik’. Ada kalanya saya menawari penumpang masker untuk orang-orang yang enggak pakai. Yap, masih ada warga Semarang yang seperti itu. Mencoba ramah akan membawa saya dan penumpang ke dalam obrolan menarik sepanjang perjalanan,” ujarnya.
Dengan menerapkan kebiasaan normal baru, ia berharap agar penghasilan kembali seperti dulu kala.
“Dulu (sebelum pandemi), dalam kurun waktu 12 jam saya cukup beruntung bisa mendapatkan target pribadi per harinya. Malah ada kalanya lebih. Lalu, wabah datang dan semuanya berkurang,” tutupnya.