Pasalnya, secara umum, kebutuhan pelanggan dan masyarakat atas data meningkat karena imbas dari Covid-19 yang memaksa untuk selalu mobile dan terkoneksi dengan internet dalam menjalankan aktivitas produktif.
Lebih lanjut dipaparkan, fiberisasi yang saat ini terus berlangsung juga telah terbukti mampu meningkatkan kualitas layanan data 4G.
Di masa new normal ini, dimana terjadi migrasi pola pemanfaatan layanan data yang cukup besar di tengah masyarakat, fiberisasi jaringan XL Axiata dipercaya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan yang prima.
"Fiberisasi ini merupakan pintu gerbang masuknya layanan 5G yang tentunya membutuhkan kualitas yang lebih baik lagi," paparnya.
Selain itu, secara teknis, fiberisasi merupakan upaya modernisasi jaringan dengan cara menghubungkan Base Transceiver Station (BTS) melalui jalur fiber.
Termasuk melakukan regenerasi perangkat-perangkat BTS, seperti mengganti perangkat yang selama ini memakai microwave menjadi perangkat fiber.
"Program fiberisasi jaringan merupakan salah satu langkah dalam mempersiapkan jaringan 5G," tukasnya.
Ia menambahkan, sebagai teknologi jaringan tercanggih di masa ini, 5G mampu menghadirkan kecepatan data yang tinggi, jumlah pemakai yang lebih banyak, dan delay atau latency yang rendah.
"Pemanfaatannya pun dipercaya mampu mendorong berbagai sektor ekonomi di Indonesia untuk bergerak lebih cepat. Keunggulan teknologi ini hanya bisa didapatkan jika site atau BTS terkoneksi dengan fiber," tutupnya. (Sukmawati Ibrahim)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Persiapan 5G, XL Axiata Lanjutkan Fiberisasi di Tengah Pandemi Corona