"Kami berharap KolaWork bisa membantu para profesional di Indonesia dan menjadi alternatif solusi lokal untuk mengakselerasi transformasi digital," ujar Bachtiar Rifai, Rabu (23/6/2021).
Bachtiar menjelaskan, KolaWork melakukannya dengan tiga fitur utama, yaitu
1. Platform Unifikasi Data yang mampu mengkoneksikan ribuan sumber data perusahaan dengan beberapa klik saja. Sebut saja aplikasi CRM, Analytics dan database dapat dengan mudah dikoneksikan dengan mudah.
2. Platform Kolaborasi Data yang memungkinkan setiap personel bagian dan divisi dari perusahaan untuk berbagi dan berkolaborasi secara real-time dengan mudah di dalam aplikasi KolaWork (real-time data-driven data collaboration)
3. Platform Visualisasi Data, Data-Driven Document, dan Pusat Kendali (command center) yang dapat memudahkan setiap stakeholder untuk memantau kondisi terkini perusahaan dari manapun, kapanpun dengan mudah.
M. Habib Rosyad, CTO dari KolaWork menyebut, saat ini KolaWork.com tersedia dalam penyimpanan berbasis awan (cloud) yang dapat dipakai gratis oleh siapapun.
Selain penyimpanan berbasis awan, aplikasi KolaWork juga dapat pasang di server mandiri (on-premise). Server on-premise ini memudahkan korporasi untuk menjaga setiap data penting perusahaan supaya tetap berada di serverperusahaan tersebut.
Hal ini penting karena perusahaan atau lembaga diberikan pilihan untuk meletakkan dimana pusat datanya sehingga memastikan kedaulatan data untuk perusahaan atau lembaga tersebut.
"Hal ini akan memberikan fleksibilitas bagi perusahaan - perusahaan yang masih enggan untuk memindahkan seluruh datanya ke penyimpanan berbasis awan (cloud storage) dan lebih mementingkan keamanan dan privasi data di server yang dikelola secara independen," kata dia.