"Ini sangat penting tidak hanya untuk Lithuania tapi seluruh negara yang memakai perangkat dari Xiaomi," tegasnya.
Sedangkan temuan terhadap Huawei P40 adalah risiko keamanan siber yang harus dihadapi pengguna.
"Tempat aplikasi dari Huawei yaitu AppGallery mengarahkan secara langsung pengguna ke sebuah e-store dari pihak ketiga ketika beberapa aplikasi dinilai oleh anti virus sebagai aplikasi yang telah terinfeksi virus," ungkap Margiris.
Juru bicara Huawei yang tidak diketahui namanya mengungkapkan kepada BBC bahwa perusahaannya tunduk kepada hukum dan regulasi yang berlaku di negara tersebut.
Baca juga: Xiaomi Redmi 10 Rilis di Indonesia Hari Ini, Berikut Spesifikasi dan Harganya
Dirinya juga mengklaim bahwa Huawei selalu memprioritaskan keamanan di dunia maya serta privasi.
"Data tidak pernah diproses di luar perangkat Huawei."
"AppGallery hanya mendapatkan dan memproses data yang memang diinginkan oleh pengguna."
"Pengguna juga diberi kebebasan untuk mencari, menginstal, dan mengatur aplikasi dari pihak ketiga sehingga hampir sama pula dengan app-store dari perangkat lain," terangnya.
Temuan yang didapatkan dikabarkan membuat perselisihan antara Lithuania dan Cina meruncing.
Bahkan akhir bulan lalu, Cina meminta Lithuania untuk menarik duta besarnya dari Beijing.
Sedangkan Cina juga akan berencana menarik utusannya dari Ibu Kota Lithuania, Vilnius.
Dikutip dari sumber yang sama, perseteruan antara Cina dan Lithuania dimulai ketika Taiwan mengumumkan misinya di Lithuania untuk membuat kantor perwakilan.
Dikabarkan seluruh kantor perwakilan di seluruh Eropa bahkan Amerika Serikat memakai nama ibu kotanya yaitu Taipei untuk menghindari pengertian dari pulaunya sendiri di mana Cina telah melakukan klaim bahwa Taiwan masuk dalam wilayahnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel terkait Xiaomi dan Huawei