Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MICHIGAN – Amazon menangguhkan akses ke Prime Video untuk pelanggan yang berbasis di Rusia di tengah invasi negara tersebut ke Ukraina.
Dalam posting blog tentang pengumuman tersebut, perusahaan juga mencatat bahwa mereka telah menangguhkan pengiriman produk ritel ke pelanggan yang berbasis di Rusia dan Belarusia.
Dikutip dari situs Tech Crunch, Kamis (10/3/20220 Amazon juga tidak akan lagi menerima pelanggan AWS baru yang berbasis di Rusia dan Belarusia serta penjual pihak ketiga Amazon.
Baca juga: Pendiri Amazon Jeff Bezos Suntik Dana ke 2 Startup Indonesia, Ini Profil Lummo dan Ula
Selain itu, raksasa e-commerce tidak akan lagi menerima pesanan untuk video game "New World", yang dijual langsung di Rusia.
“Mengingat situasi yang sedang berlangsung di Rusia dan Ukraina, kami telah mengambil tindakan tambahan di wilayah tersebut. Sebagai pengingat, tidak seperti beberapa penyedia teknologi AS lainnya, Amazon dan AWS tidak memiliki pusat data, infrastruktur, atau kantor di Rusia, dan kami memiliki kebijakan lama untuk tidak berbisnis dengan pemerintah Rusia, ”kata perusahaan itu dalam sebuah blog.
Pekan lalu, Amazon mengumumkan AWS telah bekerja sama dengan pelanggan dan mitra Ukraina untuk menjaga keamanan aplikasi mereka.
Perusahaan juga mengatakan telah bermitra erat dengan organisasi Teknologi Informasi Ukraina untuk menangkis serangan cybercrime Rusia dan bekerja dengan organisasi di Ukraina untuk berbagi intelijen secara real time.
Baca juga: Amazon Beri Potongan Harga Hingga 30 Persen Untuk Pembelian Kamera Keamanan Rumah
Pengumuman itu muncul ketika Netflix mengatakan menangguhkan layanannya di Rusia awal pekan ini.
Langkah itu dilakukan setelah perusahaan mengatakan pihaknya tidak akan mematuhi undang-undang baru Rusia yang mengharuskan perusahaan streaming untuk menjadi tuan rumah 20 saluran propaganda Rusia.
Amazon kemudian bergabung dengan semakin banyak perusahaan yang menangguhkan operasi di Rusia di tengah serangan negara Vladimir Putin terhadap Ukraina.