TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi covid-19 memaksa percepatan digital dan juga teknologi, tidak terkecuali dalam ranah lingkungan hidup.
Menurut Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sigit Reliantoro pemanfaatan teknologi digital dalam pengelolaan dan kontrol pengawasan penanganan limbah sangat penting diterapkan pada era revolusi industri 4.0 saat ini.
"Untuk menyikapi hal tersebut, perlu dibangun suatu sistem yang mampu melihat fluktuasi data secara realtime. Dengan adanya sistem ini, data-data terkait kualitas lingkungan dapat diakses dengan lebih cepat dan akurat sehingga langkah-langkah pengambilan kebijakan pun diharapkan mampu lebih cepat dan tepat," ujar Sigit dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa(5/4/2022).
Baca juga: Prof Emil Salim: Ekonomi Hijau Bikin Lingkungan Indonesia Bersih
Masa depan, KLHK berharap adanya peningkatan peran masyarakat dalam pemanfaatan teknologi digital.
Dengan adanya data-data kualitas lingkungan yang mampu diakses oleh publik, masyarakat akan mengetahui kondisi lingkungan di sekitarnya, apakah masih baik atau justru sudah tercemar.
Oleh karena itu, masyarakat dapat juga turut serta berperan dalam menjaga kualitas lingkungan sekitarnya. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, melalui sistem yang terintegrasi, semoga kualitas lingkungan kita dapat selalu terjaga.
BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, atau Mining Industry Indonesia belum lama ini juga tengah uji coba aplikasi digital bernama Mastermine untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan air limbah tambang.
Holding tambang beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), dan PT Timah Tbk ini berharap perubahan dari manual ke digital mampu hasilkan efisiensi biaya.
Baca juga: Spoiler One Piece 1045: Luffy Manipulasi Lingkungan Jadi Karet hingga Berubah Wujud seperti Dewa
Direktur Pengembangan Usaha Mind ID, Dilo Seno Widagdo mengatakan transformasi digital sudah menjadi salah satu tema strategis utama yakni meningkatkan daya saing biaya melalui digital.
Mastermine diharapkan akan mempermudah monitoring kualitas air limbah tambang melalui perubahan dari manual menjadi digital.
"Perusahaan berupaya mengaplikasikan teknologi mutakhir dan penerapan digitalisasi pada rantai nilai untuk dapat menciptakan penghematan biaya dan keberlangsungan usaha,” ujar Dilo.
Menurut Dilo tata kelola limbah menjadi perhatian perusahaannya karena operasional penambangan dan pengolahan mineral Grup Mind ID menghasilkan produk samping yang memerlukan penanganan dengan tingkat prioritas tinggi.
Sedangkan waste treatment merupakan elemen biaya operasional penambangan yang cukup tinggi. Aplikasi Mastermine diharapkan akan menghasilkan nilai efisiensi 10-20% dari total biaya pengolahan air limbah tambang.
Rhesa Avila Zainal, Hustler POWERxWIT mengatakan, aplikasi Mastermine membuktikan karya anak bangsa dapat mendukung kemajuan industri pertambangan di Indonesia. Apalagi, di masa depan iklim digitalisasi industri pertambangan akan lebih tinggi, operasi tambang lebih efisien dan lebih ramah lingkungan.
"Penggunaan aplikasi digital harus menjadi prioritas seluruh pelaku usaha pertambangan minerba di Indonesia,” jelas Rhesa.
Mastermine memiliki sistem terintegrasi secara chemical dan digital untuk dapat mengolah, memonitor, dan mengontrol sistem pengolahan air limbah tambang secara online dan mudah digunakan. Pekerja tambang dapat memantau kualitas air limbah tambang dan mengatur dosis reagen yang diinjeksikan ke dalam air limbah tambang secara real time.
Mastermine merupakan aplikasi karya anak bangsa dan diharapkan akan full operating pada kuartal IV 2022.(Willy Widianto)