Analis memproyeksikan pendapatan kuartal ketiga sekitar US$86 miliar.
Pada kuartal pertama, Apple menghasilkan US$ 50,6 miliar dari bisnis iPhone, yang menjadi sumber pendapatan terbesarnya. Itu dibandingkan dengan perkiraan rata-rata US$ 49,2 miliar.
Kendala pasokan terbaru tidak berpengaruh besar pada bisnis kuartal ini.
Alhasil, penjualan naik 8,6% menjadi US$97,3 miliar pada periode tersebut, menandai rekor untuk kuartal bukan di musim liburan.
Analis telah memproyeksikan rata-rata Apple memperoleh US$ 94 miliar. Laba masuk pada US$1,52 per saham, dibandingkan dengan prediksi US$ 1,42, yang mengirim saham naik pada akhir perdagangan.
Penjualan dan laba fiskal kuartal pertama telah melampaui perkiraan analis, didorong oleh permintaan yang kuat untuk iPhone dan layanan digital, dan perusahaan mengumumkan pembelian kembali saham baru senilai US$ 90 miliar.
Perusahaan juga meluncurkan iPhone SE murah pada bulan Maret, berkontribusi terhadap penjualan pada kuartal terakhir.
Tetapi iPhone 13 andalannya mungkin kurang menarik daripada iPhone 12 tahun sebelumnya, yang tak lebih sekedar pembaruan pada versi lama. (Ferrika Sari/Herlina Kartika Dewi)