News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kompetensi dalam Mengelola Keamanan Digital Bisa Diukur dari 5 Aspek Ini, Apa Saja?

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Media digital bisa menjadi sumber penyebaran hoaks. Karenanya, pengguna harus bijak dan memiliki kecakapan digital.

Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Purwanto

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Perkembangan masif dunia digital perlu diimbangi dengan kompetensi dalam penguasaan nilai-nilai dan pedoman literasi digital yang cakap dan beretika.

Topik ini menjadi pembahasan hangat dalam Webinar Literasi Digital bertopik utama 'Makin Cakap Digital 2022' yang diselenggarakan Kemenkominfo dan Siberkreasi bertajuk Menerapkan Identitas Pancasila di Media Digital, Selasa, 28 Juni 2022.

Muhammad Rizal Saanun, Research & Development Lead PT Meraki Kreasi Bangsa menjelaskan, media digital bisa menjadi sumber penyebaran hoaks.

Karenanya, tren perkembangan teknologi yang masif dan meningkatnya pengguna internet di Indonesia perlu diimbangi dengan pemahaman masyarakat yang baik tentang teknologi digital.

Dia juga menjelaskan, keamanan digital merupakan proses untuk memastikan penggunaan layanan digital secara daring maupun luring.

Kompetensi dalam mengelola keamanan digital yang dibutuhkan saat ini bisa diukur dari beberapa parameter antara lain:

1. Kemampuan dalam mengamankan perangkat digital

2. Kemampuan mengamankan identitas digital

3. Kewaspadaan terhadap praktik penipuan

4. Pemahaman pada rekam jejak digital, serta

5. Pemahaman keamanan digital pada anak.

Baca juga: Generasi Muda Didorong Cakap Digital Manfaatkan Medsos untuk Tingkatkan Produktivitas Saat Pandemi

“Keamanan media digital adalah tanggung jawab dari masing-masing individu. Oleh karena itu, mari tetap mengedepankan keamanan digital dalam menghadapinya," Muhammad Rizal Saanun.

UNESCO menyatakan, Indonesia menempati urutan kedua dari bawah soal literasi dunia berarti minat baca sangat rendah dengan presentase 0,001 persen dari 1.000 orang Indonesia hanya satu orang yang rajin membaca.

Baca juga: Hasil Survei: Literasi Digital di Indoneisa Tahun 2021 Naik

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini