TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah perusahaan teknologi dunia mulai melakukan efisiensi dengan memangkas jumlah karyawan atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal imbas ketidakpastian kondisi ekonomi global.
Mulai dari Twitter hingga yang terbaru Meta diketahui telah melakukan pemangkasan jumlah tenaga kerja atau PHK terhadap ribuan karyawannya.
Berikut Tribunnews.com rangkum sejumlah perusahaan teknologi dunia yang melakukan PHK massal:
Baca juga: PHK 11 Ribu Karyawan Meta, Mark Zuckerberg Ungkap Alasannya
1. Twitter
Setelah diakuisisi oleh Elon Musk, Twitter Inc melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal pada 3.700 karyawan.
Karyawan Twitter diberitahu melalui email terkait PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Pada Kamis (3/11/2022), para staf diminta untuk pulang dan tidak berangkat ke kantor berdasarkan pesan yang berasal dari email perusahaan bertanda "Twitter" itu.
"Dalam upaya menempatkan Twitter di jalur yang sehat, kami akan melalui proses sulit untuk mengurangi tenaga kerja global kami," kata email tersebut.
"Kami menyadari bahwa ini akan berdampak pada sejumlah individu yang telah memberikan kontribusi berharga ke Twitter, tetapi tindakan ini sayangnya diperlukan untuk memastikan kesuksesan perusahaan di masa depan," lapor New York Times, mengutip salinan email Twitter.
Setelah email diterima pada Kamis malam, para staf Twitter memposting emoji salut dan emoji hati di aplikasi perpesanan, Slack.
Baca juga: Perusahaan Game Berbasis di Amerika Serikat Lakukan PHK: Kami Minta Maaf, Ini Keputusan Sulit
Kemudian di malam hari, beberapa karyawan mengaku telah kehilangan akses ke sistem perusahaan.
Pemangkasan staf di perusahaan media sosial ini terjadi setelah Twitter diakuisisi oleh Elon Musk.
Multi miliarder ini menjabat sebagai kepala eksekutif Twitter setelah membeli si burung biru senilai $44 miliar.
Musk yang resmi mengambil alih Twitter pada 27 Oktober lalu, langsung memecat kepala eksekutif perusahaan.