Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Elon Musk mengumumkan kepada karyawannya bahwa perusahaan akan menutup sementara kantornya mulai Jumat (18/11/2022) hingga Minggu (20/11/2022) dan perusahaan diperkirakan akan membuka kembali kantornya pada Senin (21/11/2022).
Pengumuman tersebut muncul di tengah kemungkinan bahwa sejumlah besar staf memilih untuk mengundurkan diri karena mereka belum menerima persyaratan baru dari Musk.
Seperti diketahui, Musk pada awal pekan ini memberi tahu staf Twitter bahwa mereka harus berkomitmen untuk bekerja lebih keras atau memilih keluar dari perusahaan.
Baca juga: Pegawai Twitter Kompak Undur Diri, Nasib Elon Musk di Ujung Tanduk
Dalam sebuah email kepada staf, pemilik baru platform tersebut mengatakan para pekerja harus menyetujui perjanjian tersebut jika mereka ingin tetap bekerja di Twitter.
Dilansir dari BBC, Jumat (18/11/2022) Twitter pada awal bulan ini telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ribuan karyawannya.
Sebelum Musk mengambil alih Twitter, perusahaan memiliki sekitar 8.000 staf. Perusahaan tersebut juga dilaporkan telah mempekerjakan ribuan pekerja kontrak, yang sebagian besar diketahui telah di-PHK.
Kemudian, setelah berhasil diakuisisi oleh Musk senilai 44 miliar dolar AS, platform tersebut kini menghadirkan banyak perubahan, termasuk perubahan tanda akun verifikasi yang bisa digunakan siapa pun dengan membayar biaya berlangganan.
Baca juga: Elon Musk Ultimatum Karyawan Twitter: Pilih Kerja Keras atau Resign
Orang nomor satu di Twitter itu mengaku perubahan tersebut dilakukannya demi meningkatkan pendapatan platform dan mempertahankan pengiklan.
Beberapa waktu lalu, Musk sempat memperingatkan bahwa Twitter tidak akan dapat bertahan dari penurunan ekonomi yang akan datang jika gagal meningkatkan pendapatan langganan untuk mengimbangi penurunan pendapatan melalui iklan.
Adapun kabar tak sedap datang setelah Musk mengambil alih Twitter. Beberapa perusahaan besar seperti General Motors (GM), Audi, General Mills, dan United Airlines, memutuskan untuk menarik atau menangguhkan iklan di Twitter di tengah kekhawatiran tentang masa depan platform di bawah Musk.