Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SAN FRANCISCO - Setelah mengejutkan industri teknologi dengan meluncurkan ChatGPT pada empat bulan lalu, perusahaan riset nirlaba OpenAI merilis generasi berikutnya dari chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) miliknya.
Melansri dari CNN, OpenAI mengungkapkan akan meluncurkan chatbot AI generasi baru dari ChatGPT yang disebut GPT-4. Perusahaan ini mengklaim GPT-4 mampu bekerja lebih baik pada berbagai tes standar, kata OpenAI dalam unggahan di situs webnya pada Selasa (14/3/2023).
Selain itu, OpenAI mengatakan GPT-4 telah lulus ujian pengacara sekolah hukum yang disimulasikan dengan skor sekitar 10 persen teratas dari peserta tes.
Baca juga: Manfaatkan Kecanggihan AI, ChatGPT Bisa Bantu Investor Prediksi Harga Kripto di Pasaran
Sedangkan versi sebelumnya, GPT-3.5, mendapat skor sekitar 10 persen terbawah. GPT-4 juga dapat membaca, menganalisis atau menghasilkan hingga 25.000 kata dalam teks, dan menulis kode dalam semua bahasa pemrograman utama, menurut perusahaan tersebut.
OpenAI menggambarkan pembaruan chatbot AI-nya sebagai "tonggak sejarah terbaru" bagi perusahaan. Meskipun masih "kurang mampu" dibandingkan kinerja manusia, GPT-4 menunjukkan "kinerja tingkat manusia pada berbagai tolok ukur profesional dan akademis".
GPT-4 adalah versi terbaru dari model bahasa besar OpenAI, yang dilatih pada sejumlah besar data online untuk menghasilkan respons yang menarik terhadap permintaan pengguna. Versi yang diperbarui sudah masuk ke beberapa produk pihak ketiga, termasuk Microsoft Bing yang didukung AI.
“Kami dengan senang hati mengonfirmasi bahwa Bing baru berjalan pada GPT-4, yang telah kami sesuaikan untuk pencarian,” kata Microsoft pada Selasa.
“Jika Anda telah menggunakan pratinjau Bing baru kapan saja dalam lima minggu terakhir, Anda telah merasakan versi awal dari model canggih ini," imbuh raksasa teknologi itu.
Sedangkan ChatGPT telah mengesankan banyak orang dengan kemampuannya untuk menghasilkan esai, cerita, dan lirik lagu sebagai tanggapan atas permintaan pengguna, namun chatbot AI itu juga menimbulkan beberapa kekhawatiran.
Baca juga: Apple Blokir Semua Layanan Berbasis ChatGPT karena Alasan Keamanan
Chatbot AI, termasuk yang diluncurkan Microsoft dan Google, menjadi sorotan dalam beberapa minggu terakhir karena kinerjanya dalam menanggapi permintaan pengguna, membuat kesalahan faktual dan terlibat langsung dalam "halusinasi", sebagaimana disebut beberapa pengguna.
Sementara itu, GPT-4 diindikasikan memiliki batasan yang sama dengan model GPT sebelumnya.
“Itu masih cacat, masih terbatas, dan tampaknya masih lebih mengesankan pada penggunaan pertama daripada setelah Anda menghabiskan lebih banyak waktu dengannya,” tulis CEO OpenAI, Sam Altman, dalam serangkaian tweet untuk mengumumkan pembaruan tersebut pada Selasa.
Meski begitu ada peningkatan yang nyata dalam versi terbaru dari ChatGPT, kata Altman.
Baca juga: Kepincut Fitur Pintar ChatGPT, Spotify Rilis Layanan DJ
“Ini lebih kreatif daripada model sebelumnya, berhalusinasi jauh lebih sedikit, dan tidak terlalu bias,” tulisnya .
Namun, OpenAI memperingatkan pengguna untuk meningkatkan "kehati-hatian saat menggunakan keluaran model bahasa, terutama dalam konteks berisiko tinggi."
Berita mengenai pembaruan itu muncul dua minggu setelah OpenAI mengumumkan membuka akses ke alat ChatGPT untuk bisnis pihak ketiga, membuka jalan bagi chatbot untuk diintegrasikan ke dalam berbagai aplikasi dan layanan.