TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunikator Pemasaran Telkom Indihome Afifudin menjelaskan bahwa salah satu perilaku orang Indonesia dalam berselancar di media sosial adalah untuk mencari informasi.
Demikian diungkapkan Afif dalam Seminar Literasi Digital bertajuk 'Produktif di Media Sosial' yang digelar di SMK Tiara Bangsa, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (6/4/2023).
Seminar itu terselenggara atas kerja sama Lembaga Ta'lif wa Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTN PBNU) dengan Indihome, PT Telkom Indonesia, dan Majelis Taklim Telkom Grup (MTTG).
Baca juga: Kebutuhan Internet Melonjak, IndiHome Incar 10,2 Juta Pelanggan Hingga Akhir 2023
Pada kesempatan itu, Afif mengingatkan bahwa medsos ibarat pisau bermata dua. Sebab belum tentu informasi yang dibaca dari saluran medsos itu valid atau dijamin kebenarannya.
"Harus hati-hati banget untuk mencari informasi di medsos. Harus dikroscek dulu kebenarannya, hoaks bukan, salah atau enggak. Karena sekali mendapatkan sesuatu yang salah, kita nyebarin, kita ikut salah juga. Bahkan kita bisa dipenjara. Jadi harus hati-hati," ucap Afif.
Selain mencari informasi, perilaku orang Indonesia dalam bermedia sosial antara lain untuk mencari teman, memperluas jejaring komunitas, menyalurkan kreativitas, hiburan, sumber pengetahuan, dan menghasilkan cuan atau keuntungan finansial.
"(Medsos) bisa juga jadi sarana jual beli. Sekarang marak. Namanya teknologi, ditopang pandemi, toko online makin meningkat. Toko online malah lebih jago," katanya.
Ia berpesan bahwa bermedsos merupakan hak bagi setiap orang, tetapi menjaga sikap adalah hal utama. Karena semua berasal dari diri sendiri, maka harus mengelola diri sendiri supaya tidak merugi.
"Marilah kita selalu bersikap bijak dalam bermedsos," pesannya.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Media JPNN, Antoni menjelaskan bahwa medsos bisa menjadi kawan saat media konvensional bisa produktif memanfaatkannya. Medsos kini berfungsi menjadi 'lapak' bagi berita yang bersumber dari media konvensional.
Baca juga: Indihome dan Telkomsel Alami Gangguan Jaringan Sore Tadi, Berikut Penjelasan Manajemen
Antoni menegaskan, keberadaan medsos akan menjadi baik dan positif apabila media konvensional masih berperan secara baik. Ia menerangkan beberapa keunggulan media konvensional, antara lain disiplin verifikasi atau tidak sembarang memuat informasi kemudian langsung disebar.
"Kita masih punya filter untuk tanya ke narasumber. Misalnya ada yang ditangkap, kita bisa tanya ke pihak lain untuk bertanya kebenarannya. Media konvensional lebih tertib menerapkan kaidah bahasa dan dituntut berbahasa dengan baik," katanya.
Dua Jurus Produktif di Medsos
Pegiat Media Sosial M Farobi Afandi menjelaskan bahwa ada dua jurus agar bisa produktif di media sosial yakni 'ngonten' (membuat konten) untuk menjadi portofolio dan 'ngonten' untuk menjadi 'cuan'.