Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Para ahli di dunia digital mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tidak asal klik saat berselancar di internet.
Salah satu yang perlu diwaspadai adalah link phishing, seperti apa?
Baca juga: Serangan Phishing Kripto Meningkat 40 Persen pada Tahun 2022
Diketahui phishing merupakan kejahatan siber yang menargetkan informasi atau data sensitif korban melalui email, unggahan media sosial, atau pesan teks.
Pelaku phishing akan menyisipkan link atau tautan di dalam narasi yang mereka sebarkan, dan menggiring korban agar mengeklik tautan tersebut.
Entrepreneur/Co-Founder Paberik Soera Rakjat Rizky Ardi Nugroho mengimbau agar masyarakat menjaga keamanan dan privasi kita di dunia digital.
Agar jejak digital kita tetap positif berilah permission di smarphone kita untuk mengakses fitur tertentu.
"Selalu waspadai dengan identity theft dan spam penipuan digital dan rekam jejak digital. Rajin ganti password, gunakan 2FA, lakukan update software. Hati-hati menggunakan wifi public," katanya dalam sebuah diskusi dikutip, Rabu (5/10/2023).
Hal itu disampaikan Rizky saat Webinar Literasi Digital di wilayah Bali, Nusa Tenggara dan sekitarnya yang dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2023 dengan tema “Jangan Asal Klik, Waspada Link Phishing”.
Baca juga: Twitter Rombak Tim Penanganan Konten Berbahaya di Tengah Perdebatan Akun Spam
Kegiatan tersebut hasil kerja sama Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan GNLD Siberkreasi dalam rangka program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat.
Sedangkan Vitalia Fina Carla Rettobjaan selaku Pengurus Relawan TIK Provinsi Bali (Bidang Kesekretariatan) menyampaikan Per Februari 2022 pengguna internet di Indonesia mencapai 73,7 persen tetapi sub index kecakapan digital memiliki skor terendah.
"Selalu Waspada dengan misinformasi, disinformasi dan malinformasi. Jadilah insan yang cakap paham, produksi, distribusi, partisipasi dan kolaborasi dalam bermedia digital. Cakap produksi konten-konten positif dan menarik," tambahnya.
Dikesempatan yang sama Entrepreneur/Direktur NTBMALL Indah Purwanti Ningsih menyampaikan bahwa dunia digital saat ini telah mengubah perilaku dan peradaban masyarakat global dengan ini beliau menghimbau untuk selalu memiliki Kesadaran, tanggung jawab, kebajikan.
Baca juga: Webinar PWI dan Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu: Peran Media Sangat Menentukan
"Jaga Etika dan netiket di ruang digital. Karena pada dasarnya etika di dunia nyata dan dunia digital harus sama. Kembangkan personal branding kita karena itu yang audience lihat," terangnya.
Diketahui, webinar dalam rangka meningkatkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital. Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses website literasidigital.id atau akun media sosial @literasidigitalkominfo (Instagram, Facebook & Youtube).
Webinar ini sebagai bentuk peran aktif Kominfo dalam mendorong masyarakat untuk menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar dampak negatif penggunaan internet.
Indeks Literasi digital masyarakat indonesia Sejak tahun 2021-2022, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan literasi digital kepada 20.141.097 orang.
Di tahun 2023 juga menargetkan 5.500.000 orang mengikuti kegiatan literasi digital pada tahun 2022, hingga tercapai 50 juta orang yang mengikuti literasi di bidang digital pada tahun 2024.
Kegiatan webinar ini diawali dengan video sambutan Johnny G Plate selaku Menteri Komunikasi dan Informatika dan sambutan Semuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aptika Kominfo serta pemutaran video 4 pilar Literasi Digital, yaitu (Kecakapan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital) dilanjutkan dengan paparan materi Narasumber.