“Dukungan dari industri teknologi, bersama-sama membangun peradaban dan memperkuat kompetensi serta mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul sesuai yang kebutuhan di era digital,” katanya.
Isom menilai perlu langkah-langkah kongkrit sebagai upaya retooling, upskilling dan reskilling sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan tren perkembangan dunia digital agar daya saing generasi pembelajar madrasah tetap kompetitif.
Adapun mekanisme seleksinya adalah sebagai berikut:
1. Peserta merupakan siswa-siswi Warga Negara Indonesia dari SMA, SMK, Madrasah Aliyah dan yang sederajat.
2. Tiap sekolah dapat mengirimkan maksimal tiga tim yang masing-masing terdiri dari 2-4 siswa dengan 1 guru pendamping. Setiap guru dapat mendampingi maksimal 3 tim bila mampu.
3. Pada form registrasi, selain mendaftarkan para anggota tim dan guru pembimbing, setiap tim dapat membagikan idenya dalam bentuk esai, berisi tentang tantangan/masalah dan solusinya.
4. Panitia akan memilih 40 tim dengan ide terbaik untuk mengikuti babak semi final yang mencakup kegiatan Design Thinking workshop dan mentoring dari Samsung.
Baca juga: Borneo Youth Camp 2023: Inspirasi dan Aksi Pemuda Indonesia Mendukung Lingkungan dan Keberlanjutan
5. Ke-40 tim dipersiapkan untuk dapat menyempurnakan concept paper yang disusul dengan pembuatan prototipe project-nya.
6. Kemudian panitia SSFT kembali akan menyeleksi peserta untuk memilih 15 finalis, yang akan berhadapan dengan dewan juri. Lalu juri akan memilih pemenang.