News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Sederet Kekurangan Layanan Internet Starlink Menurut Pengamat Heru Sutadi

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Untuk dapat menikmati layanan internet Starlink, masyarakat perlu memiliki perangkat VSAT atau stasiun penerima sinyal yang dibeli secara terpisah dari paket langganan internetnya.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Pengamat Teknologi dan Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, layanan internet satelit Starlink memiliki sejumlah kekurangan seperti koneksi yang delay.

"Koneksi/antena harus di ruang terbuka yang terhubung ke satelit," katanya kepada Tribunnews, dikutip Jumat (24/5/2024).

Kekurangan berikutnya adalah kapasitas bandwidth Starlink terbatas, tergantung sedikit banyak yang menggunakan. "Makin banyak yang menggunakan makin kecil kapasitas dan kecepatannya," ujar Heru.

Meski demikian, Starlink juga memiliki kelebihan. Heru bilang, layanan internet satelit ini bisa menjangkau daerah rural, serta daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

"Starlink cocok untuk daerah 3T seperti di Papua atau offshore. Kalau Bali sih sudah tercover oleh operator telekomunikasi dan ISP," tutur Heru.

Jaringan internet satelit Starlink milik CEO SpaceX Elon Musk sudah resmi diluncurkan di Indonesia. Starlink menggunakan konstelasi satelit pada orbit rendah bumi (low earth orbit/LEO).

Nantinya, pengguna Starlink hanya memerlukan perangkat penerima kecil yang dikenal sebagai antena parabola/dish untuk dapat terhubung ke jaringan satelit.

Biaya Layanan Starlink

Untuk dapat menikmati layanan internet Starlink, masyarakat perlu memiliki perangkat VSAT atau stasiun penerima sinyal yang dibeli secara terpisah dari paket langganan internetnya.

Mengutip dari laman resmi Starlink.com, ada dua jenis perangkat VSAT yang bisa dipilih pengguna yang akan berlangganan jaringan internet Starlink.

Pertama, VSAT yang digunakan oleh pelanggan yang bakal menetap di suatu lokasi seperti pelanggan di area perumahan, VSAT ini ditawarkan seharga Rp 7.800.000.

Baca juga: Starlink Siap Beroperasi di Indonesia, Ini Perbandingan Harga dengan Operator Lain

Kedua, ialah VSAT yang digunakan oleh pelanggan dengan mobilisasi tinggi seperti digunakan untuk kapal yang aktif beroperasi di perairan dibanderol Rp 43.721.590.

Untuk berlangganan jaringan internet, Starlink membaginya ke dalam tiga kategori paket internet, berikut rinciannya :

1. Residensial

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini