News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengintip Jeroan Poco F6, Ponsel Gaming Anyar Poco dengan Fitur Kecerdasan Buatan

Editor: Dodi Esvandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekitar setahun setelah dirilisnya Poco F5, Poco Indonesia kini kembali memperkenalkan smartphone terbarunya yakni Poco F6.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar setahun setelah dirilisnya Poco F5, Poco Indonesia kini kembali memperkenalkan smartphone terbarunya yakni Poco F6.

Ponsel seri flagship terbaru Poco ini resmi diperkenalkan di Indonesia pada Rabu (19/6/2024), setelah dirilis secara global pada akhir Mei 2024 lalu di Dubai, Uni Emirat Arab.

Sesuai namanya, Poco F6 merupakan suksesor dari lini Poco F5.

Sebagai penerus, Poco F6 dibekali spesifikasi yang meningkat, terutama pada bagian chipset, yakni Qualcomm Snapdragon 8s Gen 3.

Ini kali pertama lini ponsel Poco ditanam dengan System-on-Chip (SoC) Snapdragon 8s Gen 3, chipset yang baru dirilis pada Maret 2024 lalu.

Performa chipset Qualcomm Snapdragon 8s Gen 3 mirip dengan "kakaknya", yakni Snapdragon 8 Gen 3.

Hal ini dikarenakan Snapdragon 8s Gen 3 mengandalkan satu inti prime berkecepatan 3 GHz, empat inti untuk menunjang performa dengan kecepatan clock 2,8 GHz, serta tiga inti hemat daya berkecepatan 2 GHz.

Baca juga: Harga Poco F6 dan Poco F6 Pro Dibanderol Mulai Rp 6,1 Juta, Ini Spesifikasinya

Chipset Qualcomm Snapdragon 8s Gen 3 yang ditanamkan di Poco F6. Ini kali pertama lini ponsel Poco ditanam dengan System-on-Chip (SoC) Snapdragon 8s Gen 3, chipset yang baru dirilis pada Maret 2024 lalu.

Dibanding pendahulunya, chipset ini menawarkan sejumlah fitur premium.

Salah satu fitur unggulannya adalah AI generatif on-device.

AI generatif merupakan algoritma deep-learning yang bisa membuat konten seperti teks, gambar, musik, audio, dan video.

Salah satu pemanfaatannya adalah photo expansion yang memungkinkan pengguna memperluas (expand) gambar yang dipotret.

Kecerdasan buatan melakukan pemrosesan sehingga latar belakang atau pemandangan gambar bikinannya "nyambung" dengan gambar aslinya.

"Foto yang besar dicrop jadi kecil sudah biasa. Kalau kita potret sesuatu tapi kayak terlalu dekat rasanya itu butuh Gen AI. Jadi dari foto yg ada bisa diexpand jadi lebih besar kayak pakai ultrawide," kata Dominikus Susanto, Senior Manager di Qualcomm di Poco F6 Workshop.

"Jadi kita seolah-olah mengambil gambar dengan kamera ultra wide, meskipun sebenarnya kita memotret dengan lensa biasa," katanya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini