Senam artistik terdiri dari sejumlah kompetisi individu pada berbagai peralatan, serta kompetisi tim yang melibatkan peralatan khusus gender.
Setiap peralatan membutuhkan keterampilan yang berbeda.
Pria berkompetisi di lantai, kuda pelana, gelang, lompat, palang sejajar, dan palang horizontal.
Sedangkan pertandingan wanita meliputi lompat, palang tidak rata, balok keseimbangan, dan lantai.
Setiap elemen kompetisi senam membutuhkan kekuatan, kelincahan, koordinasi, dan ketepatan.
Hingga tahun 2004, rutinitas senam di Olimpiade dievaluasi dengan poin maksimum 10, tetapi mulai tahun 2005, metode penilaian berubah menjadi kombinasi skor D (tingkat kesulitan/isi latihan) dan skor E (pelaksanaan) untuk memungkinkan variasi yang lebih besar antara penampilan para atlet.
Perubahan pada sistem penilaian pertama kali dipertimbangkan setelah Olimpiade Montreal 1976, ketika pesenam Rumania Nadia Comaneci menjadi pesaing pertama dalam sejarah yang memperoleh skor sempurna 10,0 untuk rutinitasnya di palang bertingkat selama kompetisi beregu.
(Tribunnews.com, Widya)