TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) dan PT Supra Primatama Nusantara (Biznet) menjalin kerjasama pemanfaatan layanan komunikasi kabel bawah laut Biznet Nusantara Cable System-1 (BNCS-1) segmen 1 Pulau Jawa - Pulau Sumatera untuk melayani kebutuhan sektor industri.
Nota kesepakatan kerjasama kedua perusahaan dituangkan dalam MoU yang ditandatangani pertengahan Juli 2024 lalu di Jakarta.
Director & Chief Solution Officer Lintasarta, Zulfi Hadi mengatakan, kerjasama ini akan memperkuat posisi Lintasarta sebagai pemain utama layanan konektivitas untuk sektor industri nasional.
Baca juga: Kominfo Minta Klarifikasi ke Biznet, 380 Ribu Data Pengguna Diduga Bocor
"Pemanfaatan BNCS-1 dengan teknologi jaringan Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) akan meningkatkan kualitas layanan connectivity Lintasarta dengan memperluas jangkauan, meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan komunikasi kepada pelanggan industri," ujarnya dikutip Kamis, 1 Agustus 2024.
Dia menjelaskan, kerjasama ini juga untuk memenuhi pertumbuhan permintaan akan high bandwidth, yang mulai menyebar ke wilayah di luar Jawa, khususnya di Sumatera. "Kerja sama ini adalah bagian dari rencana Indefeasible Right of Use (IRU) untuk 2 core,:" sebutnya.
Melalui kepemilikan 2 core, pihaknya dapat menggunakan 46 lambda, dimana setiap lambda dapat membawa lalu lintas atau traffic data sebesar 400 Gbps.
Zulfi Hadi menambahkan, pihaknya berkomitmen terus memperluas jangkauan jaringan komunikasi ke seluruh pelosok Indonesia. “Kami akan memastikan tersedianya jaringan komunikasi yang handal untuk mendorong percepatan transformasi digital merata di seluruh daerah,” ujar Zulfi.
Salah satu potensi pasar dari sektor industri yang permintaannya meningkat tajam adalah dari area Sumatera. Menurut dia, Biznet sebagai partner penyedia jaringan kabel bawah laut akan menjadi mitra strategis untuk mendukung perluasan jangkauan wilayah Lintasarta di berbagai daerah lintas pulau khususnya Sumatera.
Menurut Zulfi, pihaknya akan mengoptimalkan perluasan jaringan menggunakan teknologi DWDM karena memiliki beberapa keunggulan diantaranya, kapasitas tinggi dan fleksibilitas untuk pengiriman berbagai jenis data, suara, serta video.
DWDM memiliki kemampuan skalabilitas sehingga kualitas kecepatan dan kinerja jaringan komunikasi tetap terjaga dengan baik.
Adi Kusma, President Director Biznet bilang, dalam membangun infrastruktur digital yang berkelanjutan, pihaknya siap memenuhi kebutuhan perluasan jaringan Lintasarta di Sumatera melalui Biznet Nusantara Cable System-1.
"Dukungan kami dalam proses perluasan jaringan Lintasarta tentu sejalan dengan visi kami yaitu untuk memperkecil digital gap di Indonesia, sehingga dengan kerjasama ini diharapkan lebih banyak membantu masyarakat untuk dapat terhubung dengan dunia digital semakin lancar,” ungkap Adi Kusma.
Zulfi Hadi mengatakan, sebagai perusahaan teknologi berpengaruh di Indonesia, Lintasarta memungkinkan teknologi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dalam transformasi digital di Indonesia sekaligys mempercepat pencapaian potensi digital bangsa serta mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Bisnis yang digarap perusahaannya selama 36 tahun ini di bisnis konektivitas mencakup internet, IP VPN, SCPC VSAT, IP VSAT, Secure SD-WAN, metro ethernet, dan komunikasi radio digital dengan 74.196 jaringan di berbagai sektor industri.