Satelit Republik Indonesia (Satria)-1 diluncurkan untuk meratakan akses internet di Tanah Air.
Satria-1 resmi diluncurkan dari landasan Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS), Senin (19/6/2023) dan telah beroperasi penuh mulai Januari 2024. Satelit ini merupakan satelit multifungsi pertama milik pemerintah dengan kapasitas terbesar di Asia.
Fungsi Satria 1 ini adalah untuk meratakan akses internet, terutama untuk keperluan pendidikan, kesehatan, layanan publik untuk masyarakat, untuk TNI, Polri, di seluruh wilayah Tanah Air, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terpencil.
Satria-1 difokuskan untuk sektor pelayanan publik, terutama untuk sekolah, rumah sakit, kantor-kantor pemerintah di tempat terpencil, kemudian di pos-pos Polri dan TNI di berbagai daerah 3T.
Berbeda dari sistem BTS, Satria-1 tetap bisa beroperasi tanpa adanya base transceiver station (BTS) 4G.
Pendekatan Indonesia-Sentris Jokowi
Upaya pemerataan akses internet dan peningkatan infrastruktur bidang digital ini dinilai sebagai pendekatan pembangunan berorientasi Indonesia-sentris dalam sepuluh tahun kepemimpinan Presiden Jokowi.
Pendekatan baru ini membawa dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat di berbagai wilayah dan menjadi penyebab utama tingginya tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi, yang tercatat mencapai 75,6 persen pada survei terakhir Litbang Kompas pada Juni 2024.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Prabu Revolusi, mengatakan transformasi digital juga menjadi bagian integral dari kebijakan pembangunan Presiden Jokowi.
Dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Satu Dekade Memimpin Indonesia, Lebih Dari 70 persen Publik Puas', Jumat (4/10/2024) dia menjelaskan, konsep membangun dari pinggiran atau dikenal pendekatan Indonesia-sentris ini mengutamakan pembangunan yang merata hingga ke daerah-daerah terpencil, berbeda dengan pola Jawa-sentris yang dominan di masa lalu.
Hasilnya, percepatan akses internet, yang awalnya hanya 2,4 Mbps pada 10 tahun lalu, kini terakselerasi dengan baik hingga mencapai 25 Mbps pada hari ini.
Transformasi digital ini memberikan dampak positif langsung terhadap sektor pendidikan, komunikasi, dan ekonomi.
Sehingga memungkinkan masyarakat di seluruh Indonesia untuk menikmati manfaat digitalisasi secara setara.
Karena itu dengan segala yang sudah dilakukan Jokowi selama 10 tahun terakhir, Prabu ingin mengajak masyarakat untuk mengucapkan terima kasih kepada Jokowi.
Capaian bidang digital yang sudah dilakukan selama 10 tahun pemerintahan Jokowi antara lain;
- Pembangunan jaringan pita lebar (broadband) yang bertujuan untuk meningkatkan ekspansi akses internet serta peningkatan kapasitas internet sehingga turut dapat meningkatkan kecepatan internet serta konektivitas untuk semua kalangan Masyarakat melalui kegiatan farming refarming spektrum radio.
- Digitalisasi Sektor Penyiaran melalui Digitalisasi Penyiaran Televisi dan Digitalisasi Penyiaran Radio melalui proses Analogue Switch-Off (ASO).
- Konektivitas untuk Keselamatan Maritim dan Penerbangan Serta Transportasi Cerdas.
- Layanan Afirmatif Perizinan Spektrum Frekuensi Radio dan Sertifikasi Operator Radio bagi Nelayan (MOTS-Ikran).
- Adopsi teknologi Cloud Computing dan Pengembangan Pusat Data Nasional serta Keamanan dan Kepatuhan Data.
- Konektivitas Akses Internet yang meningkat melalui peningkatan cakupan layanan seluler program akses internet terjangkau serta peningkatan teknologi dan layanan bagi seluruh wilayah dan elemen masyarakat.
- Pengaturan Perangkat Telekomunikasi melalui Regulasi dan Standardisasi Perangkat melalui kegiatan Pengujian Perangkat Telekomunikasi.
- Pelaksanaan program Pengawasan Pengendalian dalam bentuk Pengawasan dan Pengendalian Frekuensi, Pengawasan dan Pengendalian Perangkat Ilegal, serta Pengendalian International Mobile Equipment Identity (IMEI)