"Kita punya 5 business model yang kita rencanakan di awal dan ada banyak peluang yang kita bisa kolaborasikan. Yakni, AI Transformation Roadmap, AI Research, Customized AI Solutions dan AI Training. Pada prinsipnya, AI membantu mengurangi human error," tegas Rudi.
Di berpendapat, di masa datang, Customized AI Solution akan menjadi bisnis yang menjanjikan digarap karena tidak semua perusahaan mampu bertransformasi mengadopsi AI karena keterbatasan kapabilitas serta dana.
"Universal AI Solution juga berpeluang digarap, misalnya solusi untuk permasalahan umum yang banyak terjadi di industri finance," sebutnya.
Sementara, sektor bisnis yang digarap, menurut Rudi amat luas, mulai dari industri elektonik, migas, industri otomotif dan aerospace, industri farmasi dan medis, mining dan metals, industri pangan, akomodasi dan pariwisata, supply chain dan transportasi, real estate, manufaktur, asuransi, telekomunikasi hingga pemerintahan dan sektor layanan publik.
Direktur Proxsis N Co. Aditya Prima Putra mengatakan, dari Inggris pihaknya bisa memaksimalkan pengetahuan tentang AI untuk dikerjakan dan dipasarkan di Indonesia.
"Peluang bisnis AI sangat luas di Indonesia. Teknologi AI ini makin lama digunakan semakin cerdas karena dsya ingat AI bisa diakses kapan saja dan banyak bidang pekerjaan yang bisa diselesaikan dengan AI. Hampir semua sektor industri bisa digarap, termasuk sektor perbankan agar pekerjaan bisa diselesaikan secara efektif dan efisien," ungkapnya.