TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini marak kejahatan digital yang memanfaatkan deepfake atau satu tipe dari kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk membuat foto, audio, video hoax yang cukup meyakinkan.
Menyikapi hal itu, Verihubs membuat teknologi terbaru berbasis AI yakni Deepfake Detection.
Baca juga: Meta akan Beri Label pada Konten AI Mulai Mei 2024, Ingatkan Risiko Deepfake
Teknologi tersebut sebagai perlindungan utama bagi perusahaan yang mengandalkan proses e-KYC (electronic Know Your Customer) untuk menangkal segala bentuk penipuan identitas yang menggunakan gambar atau video deepfake.
CEO Verihubs Rick Firnando mengatakan, inovasi ini adalah langkah besar dalam memastikan kepercayaan di era transformasi digital.
"Teknologi Deepfake Detection memudahkan perusahaan dalam melindungi diri dari ancaman penipuan digital, menciptakan fondasi kuat untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan," paparnya dikutip Kamis (12/12/2024).
Baca juga: UE: Facebook dan TikTok Harus Beri Label di Konten Deepfake AI
Head of AI Verihubs Brahmastro Kernaraman menyampaikan, teknologi tersebut mampu menganalisis video dan gambar secara mendalam dan cermat untuk memastikan proses e-KYC berlangsung dengan tingkat keamanan tertinggi.
"Kami juga melakukan pemantauan, riset, dan pengujian yang berkelanjutan untuk mengimbangi kemajuan teknologi deepfake yang semakin canggih,” ujarnya.
Mengutip TechTarget, Deepfake adalah salah satu tipe dari kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk membuat foto, audio, video hoax yang cukup meyakinkan. Kecanggihan deepfake membuat mata biasa sulit membedakan mana konten asli atau palsu.