"Semua ini memungkinkan UMKM untuk menjaga komunikasi secara konsisten tanpa perlu menghabiskan waktu berpindah dari satu platform ke platform lainnya," katanya.
Di satu sisi, Komang mengatakan pelaku UMKM juga dinilai perlu kanal yang terintegrasi dengan nama-nama populer seperti Instagram (DM dan komentar) dan Facebook (messenger dan komentar),
"Sehingga UMKM dapat menjaga keterhubungan dengan pelanggan di platform yang paling sering mereka gunakan agar lebih responsif," tandasnya.
Baca juga: Pelaku UMKM Didorong Masuk dalam Ekosistem Digital, Target Pemerintah Mencapai 30 Juta Terkoneksi
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mendorong pelaku UMKM cepat beradaptasi dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk bersaing di pasar global.
Demikian ditegaskan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid saat acara bertajuk UMKMClick and Grow di Jakarta, Senin (23/12/2024).
Menurutnya AI dapat meningkatkan efisiensi operasional UMKM, mengembangkan strategi pemasaran yang lebih cerdas, dan menciptakan produk yang relevan dengan kebutuhan pasar internasional.
Penguatan keterampilan digital UMKM menjadi salah satu fokus pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Menkomdigi menyebut UMKM menjadi sektor yang paling terdampak oleh digitalisasi.
Namun di satu sisi juga memiliki peluang besar untuk berkembang jika mampu beradaptasi dengan teknologi.
“Pemanfaatan teknologi digital, termasuk AI, bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Jika UMKM di luar negeri telah menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, maka kita juga harus siap. Jika tidak, kita akan kalah dalam persaingan global,” ujar Meutya.
Berdasarkan data Kemkomdigi hingga 2023, baru sekitar 38,7 persen UMKM di Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi digital.
Begitu pula data Badan Ekonomi Kreatif pada periode yang sama sebesar 42 persen.
Angka ini memang naik dari 34 persen pada 2022, tetapi dinilai belum signifikan mengingat derasnya arus digitalisasi.
“Pertumbuhannya belum cukup cepat untuk mengimbangi transformasi digital yang tengah berlangsung. Kita harus mempercepat langkah agar UMKM dapat lebih kompetitif,” jelas Meutya.