Setelah dari Bima kita harus melanjutkan perjalanan menuju Dompu.
Sepanjang perjalanan relatif sepi, hampir tidak saya temui toko besar.
Untuk menuju Dompu dibutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan, kami sengaja menginap di Dompu, karena waktu sudah masuk malam.
Di sebuah guest house yang kami sewa, kalo di jawa sebetulnya lebih mirip dengan kost-kostan.
Tempatnya bersih, pakai kipas angin dan tentu jangan berharap ada bath up atau air hangat.
Keesokan paginya, kami melanjutkan perjalanan dari Dompu ke Desa Pancasila untuk memulai pendakian ke Gunung Tambora.
Jika anda pergi ke gunung Tambora, jangan pernah melewatkan momen melewati savanna sepanjang perjalanan dari Dompu ke Desa Pancasila, tepatnya di Desa Doropeti, udah berasa seperti di Afrika.
Savananya luas dengan hewan ternak yang masih liar dan background Gunung Tambora yang sangat megah. Indonesia sangat kaya, yah sangat kaya pantas jika ada yang menyebut Indonesia tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman.
Setelah 3 jam perjalanan sampailah kita di Desa Pancasila. Nah disinilah awal mulai pendakian gunung Tambora.
Kami mulai melapor ke pos penjagaan, mengisi form pendakian dan mendapat sebuah pin bertuliskan “ Tambora Menyapa Dunia”.
Barang-barang mulai kami turunkan dari mobil. Petugas menjelaskan medan dari Gunung Tambora.
Gunung Tambora memiliki 5 pos pemberhentian. Jarak antara Pos 1 ke pos 2 memakan waktu 2 jam perjalanan, Jarak antara pos 2 ke pos 3 ini yang lumayan sangat jauh bisa sampai 4 jam perjalanan.
Dari pos 3 ke pos 4 relatif dekat dan hanya memakan waktu selama 1 jam perjalanan. Pos 4 ke pos terakhir yakni pos 5 juga memakan waktu 1 jam perjalanan.
Kami mulai mendaki start jam 09.00 pagi hari jumat tanggal 10 April 2015. Explore tambora pun dimulai, kami memasuki hutan tropis di gunung tambora, yah hutan yang mungkin pohonnya sudah berumur ribuan tahun.
Banyak pohon besar tumbang sepanjang perjalanan menuju Pos 1. Jalanan juga masih relatif landai, udara juga sangat sejuk, menjadikan perjalanan awal kami begitu menyenangkan.