News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Bali

Asyiknya Belanja Oleh-oleh dan Ngopi-ngopi di Kawasan Gajah Mada, Denpasar

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ngopi asyik di Jalan Gajah Mada, Denpasar Bali.

Untuk toko-toko kain yang ada di sepanjang Jalan Gajah Mada sudah melayani transaksi non tunai sehingga jangan khawatir untuk membeli oleh-oleh kain bagi keluarga.

Pasar Tradisional Terbesar di Denpasar

Di kawasan Gajah mada ini juga terdapat pasar terbesar di kota Denpasar, yakni Pasar Badung.

Letaknya sendiri bersebelahan dengan Pasar Kumbasari, yang mana terpisahkan oleh Tukad (sungai) Badung.

Kedua pasar yang dihubungkan dengan jembatan dan menjadi pasar sentral di area Denpasar.

Beragam barang dijual di sini. Mulai dari bahan-bahan pangan (sembako) untuk kebutuhan sehari-hari, sandang, peralatan rumah tangga hingga sembahyang umat Hindu, bisa ditemukan di sini.

Tak ketinggalan, beragam kuliner tradisional juga hadir di sini.


Aneka produk tenun dan batik khas Bali dijajakan di kawasan Jalan Gajah Mada, Denpasar, Bali.

Seperti bubur campur, serombotan, rujak sate, dan beragam jajanan lainnya.

Yang juga menarik, Pasar Badung ini beroperasi 24 jam.

Sehingga tempat ini kerap mendapat julukan pasar yang tidak pernah tidur. Berbeda dengan Pasar Kumbasari yang biasanya beroperasi mulai dari jam 09.00 – 17.00 Wita.

Selain itu, yang juga membedakan dari Pasar badung, Pasar Kumbasari, lebih mengarah ke pasar seni, yang menawarkan oleh-oleh khas Bali.

Dengan bangunan yang terdiri atas 4 lantai, menghadirkan beragam toko yang menjual baju, dan art shop pernak-pernik hingga lukisan yang umumnya dicari para turis untuk buah tangan mereka dari Bali.

“Orang kalau zaman dahulu, pasti belanja di sini. Dari pasar tradisional untuk berbagai kebutuhan sehari-hari sampai pusat oleh-oleh ada di dua pasar ini. Dari dulu pun saya dan orang tua kalau beli oleh-oleh untuk dibawa keluar Bali, beli di sini,” ujar pria asal Klungkung ini.

Namun menurut Agung, dengan mulai bermunculan pusat oleh-oleh lain dengan konsep modern, pasar Badung-Kumbasari dan pasar tradisional lainnya mulai ditinggalkan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini