Hal tersebut tampak dari beberapa toko oleh-oleh yang tampak sepi bahkan sudah tidak beroperasi lagi di area pasar.
“Sekarang sepi, gini-gini saja. Ya, kalau lagi ada turis datang, adalah yang belanja,” ujar seorang pedagang wanita yang menjual baju dan kain khas Bali di Pasar Kumbasari.
Kedai Kopi Legendaris di Kota Tua
Selain area pasar, di kawasan Gajah Mada ini juga berjajar toko-toko. Mulai dari toko kain, elektronik, toko obat, hingga kedai kopi, yang mana toko-toko ini usianya tidak terbilang muda lagi.
Seperti satu kedai kopi bernama “Bhineka Djaja”, yang terletak di kiri jalan, sekitar 50 meter setelah Pasar Badung.
Toko kopi yang juga menjadi bagian dari Kopi Bali Cap Kupu Bola Dunia, produsen kopi Bali sejak 1935, ini pun sudah tidak asing lagi bahkan cukup melegenda bagi masyarakat Denpasar sendiri.
Berdiri sejak puluhan tahun silam, tempat ini tetap menunjukkan eksistensinya di tengah maraknya coffee shop baru yang mulai bermunculan.
Namun begitu, hingga kini para pelanggan setianya terus datang untuk sekedar menikmati dan membeli berbagai produk kopi cap Kupu Bola Dunia yang ditawarkan di sini.
Setiap hari Senin-Sabtu, pelanggan dan juga turis dapat datang menikmati seduhan kopi Bali Cap Kupu Bola Dunia mulai pukul 09.00 - 16.00 Wita.
Di sini, para pengunjung juga bisa membeli kopi bali bubuk, baik arabica dan robusta per kg. Untuk jenis arabica, dijual dengan harga Rp 110 ribu per kg.
Sementara untuk Robusta, ada 3 grade. Untuk grade R dihargai Rp 66 ribu per kg. Sementara untuk grade B, Rp 52 ribu per kg dan Rp 44 ribu per kg untuk grade Rp 44 ribu.
"Yang banyak dipesan orang untuk robusta, tapi banyak juga yang beli campuran. Antara arabica dan robusta," ujar staf Bhineka Jaya.
Info Wisata Heritage Jalan Gajah Mada
Sewa Dokar: Rp 50 ribu per dokar
Oleh-oleh:
Kaos mulai dari Rp 20 ribu
Pernak-pernik mulai dari Rp 5 ribu
Kopi Bhineka Djaja, minum di tempat mulai dari Rp 8 ribu (*)