News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Sulut

Tugu Pers Mendur Minahasa, Sejarah Karya Foto Putra Sulut Memotret Soekarno Bacakan Teks Proklamasi

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tugu Pers Mendur di Minahasa, Sulawesi Utara. Di dalamnya tersimpan foto-foto Ir Soekarno bacakan teks proklamasi kemerdekaan yang tak lain karya foto putra Minahasa, Frans Soemarto Mendur, yang saat itu bekerja sebagai wartawan Asia Raya (Tribun Manado/ Finneke Wolajan)

Tak hanya Frans, adiknya Alex Impurung Mendur yang juga bekerja di Asia Raya juga turut mengabadikan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia lewat kamera jenis Leica yang digunakan keduanya.


Inilah Frans Soemarto Mendur, putra Minahasa yang mengabadikan momen Presiden Soekarno bacakan teks Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 itu (Tribun Manado/ Finneke Wolajan)

Sebagai bentuk penghargaan terhadap keduanya, dibangun Tugu Pers Mendur di tanah kelahiran mereka di Kelurahan Talikuran, Kecamatan Kawangkoan, Kabupaten Minahasa.

Patung keduanya dibangun berdiri di atas kamera jenis Leica yang menjadi senjata keduanya.

Di sebelah kiri adalah Alex dan kanan adalah Frans.

Tugu ini diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 11 Februari 2012, bertepatan dengan peringatan Hari Pers Nasional yang digelar di Manado, Sulawesi Utara.

Di belakang tugu yang dicat emas ini, berdiri sebuah rumah panggung kecil khas Minahasa yang dicat putih.

Di dalamnya dipajang 130 foto hasil jepretan keduanya pada masa perjuangan Indonesia dulu.

Lima foto Frans yang paling dikenal yakni pembacaan teks proklamasi oleh Bung Karno, upacara pengibaran bendera, teks proklamasi tulisan tangan asli, teks proklamasi ketikan, serta suasana upacara.


Penjaga gedung Tugu Pers Mendur di Minahasa, Sulut (Tribun Manado/ Finneke Wolajan)

Sementara hasil karya Alex yang paling dikenal yakni penjemputan Jendral Sudirman saat perang geryla, Bandung lautan api, Konferensi Meja Bundar, Konferensi Asia-Afrika, Perjanjian Lingkar Jati, Supersemar, Bung Tomo saat memkabar semangat rakyat pada 10 November 1945.

Alex sebenarnya juga mengabadikan momen detik-detik proklamasi tersebut, hanya saja ia tertangkap tentara Jepang, yang lalu merusak filmnya. Sementara Frans lolos dari kejadian itu.

"Alex ketemu tentara Jepang, diperiksa, dan filmnya dirusak. Saat itu Frans tahu kalau film Alex dirusak. Frans lalu menyimpan kamera dan filmnya di bawah tanah, tak jauh dari kantor berita Asia Raya," ujar Pierre Mendur, penjaga museum kecil tersebut, Selasa (26/05/2015).

Setelah tiga hari dikubur, Frans lalu mengambil kembali kamera dan film yang dikuburnya.

Seminggu setelah itu dicetak dan sebulan kemudian terbit di harian Asia Raya, tempat dimana keduanya bekerja.

"Foto itu kemudian menyebar ke luar negeri, dan diakui bahwa Indonesia telah merdeka," ujar Pierre yang merupakan cucu keduanya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini