Maka tak heran, tempat ini menjadi satu alternatif pilihan berkemah.
"Karena belum banyak yang tahu, saya ingin mencoba kemah di sini. Kalau sunrise di sini bagus, sunset juga. Jadi itu ada jurang yang menghadap ke timur dan barat," ujar Tutde Darmawan, seorang pengunjung yang sempat berkemah di Bukit Asah.
Pemandangan dari Bukit Asah. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)
Menurut Kelian Adat Desa Bugbug, Suyasa, cukup banyak turis, khususnya domestik, yang datang ke sini untuk menikmati suasana alam dengan berkemah.
Sementara untuk turis asing, menurutnya mulai ada yang bermunculan melalui (jalan-jalan) ke lokasi wisata alam di pesisir Bali Timur, yang belum banyak terjamah ini.
"Ya, mereka ke sini untuk menikmati alam. Kalau ada yang camping nanti ada diarahkan untuk lokasi kemahnya oleh Pecalang," ujar Suyasa.
Unik, Atol Berbentuk Paus
Pemandangan yang disuguhkan oleh Bukit Asah memang memesona siapapun yang berkunjung ke sana.
Dari beberapa titik, pengunjung dapat melihat berbagai pemandangan menarik yang menyegarkan mata.
Satu di antaranya adalah pulau karang kosong yang biasa disebut atol.
Yang unik, sepintas atol tersebet tampak berbentuk seperti paus.
Atol berbentuk paus ini pun cukup sering dilewati speed boat yang melintas dari Candi Dasa.
Ada juga satu area yang menjadi spot bagi para nelayan menjala ikan.
Biasanya di siang hari akan tampak nelayan-nelayan tersebut mencari ikan buruannya.
Bukit Asah. (Tribun Bali/Cisilia Agustina S)
Info Bukit Asah Karangasem:
* Total perjalanan dari Denpasar hanya sekitar 2 jam
* Tiket masuk pengunjung Rp 2.000
* Menawarkan pemandangan sunrise dari atas bukit dan bias matahari terbenam
* Bisa jadi alternatif tempat berkemah