News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Yogyakarta

Benteng Vredeburg, Saksi Bisu Penjajahan Belanda di Yogyakarta

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Benteng Vredeburg, saksi bisa penjajahan Belanda di tanah Yogyakarta.

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Tidak hanya dikenal sebagai kota budaya, Yogyakarta juga dikenal sebagai kota perjuangan.

Banyak tempat-tempat bersejarah yang layak untuk dikunjungi jika anda sedang berada di Yogykarta, salah satunya Museum Benteng Vredeburg.

Benteng Vredeburg mulai dibangun pada tahun 1760.


Suasana di dalam Benteng Vredeburg. (Tribun Jogja/Hamim)

Sebelum dibangun benteng di lokasi saat ini (Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta), pada tahun 1760 atas permintaan Belanda, Sultan HB I telah membangun sebuah benteng yang sangat sederhana berbentuk bujur sangkar.

Pada keempat sudutnya dibuat tempat penjagaan yang disebut seleka atau bastion.

Pada awalnya benteng tersebut keadaannya masih sangat sederhana.

Tembok dari tanah yang diperkuat dengan tiang-tiang penyangga dari kayu pohon kelapa dan aren.

Bangunan di dalamnya terdiri atas bambu dan kayu dengan atap ilalang.

Sewaktu W.H.Ossenberch menggantikan kedudukan Nicolas Hartingh, pada tahun 1765 diusulkan kepada sultan agar benteng menjadi bangunan yang lebih permanen agar lebih menjamin kemanan.

Usul tersebut dikabulkan, selanjutnya pembangunan benteng dikerjakan di bawah pengawasan seorang Belanda ahli ilmu bangunan yang bernama Ir. Frans Haak.

Pada awal pembangunan ini (1760) status tanah merupakan milik kasultanan. Tetapi dalam penggunaannya dihibahkan kepada VOC (Belanda).

Menurut rencana pembangunan tersebut akan diselesaikan tahun itu juga.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini