News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Yogyakarta

Benteng Vredeburg, Saksi Bisu Penjajahan Belanda di Yogyakarta

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Benteng Vredeburg, saksi bisa penjajahan Belanda di tanah Yogyakarta.

Akan tetapi dalam kenyataannya proses pembangunan tersebut berjalan sangat lambat dan baru selesai tahun 1787.


Benteng Vredeburg mulai dibangun pada tahun 1760. (Tribun Jogja/Hamim)

Hal ini terjadi karena pada masa tersebut Sultan yang bersedia mengadakan bahan dan tenaga dalam pembangunan benteng, sedang disibukkan dengan pembangunan Keraton Yogyakarta.

Setelah selesai bangunan benteng yang telah disempurnakan tersebut diberi nama Rustenburg yang berarti 'Benteng Peristirahatan'.

Bangkrutnya VOC tahun 1799 menyebabkan penguasaan benteng diambil alih oleh Bataafsche Republic (Pemerintah Belanda).

Sehingga secara de facto menjadi milik pemerintah kerajaan Belanda.

Pada tahun 1867 di Yogyakarta terjadi gempa bumi yang dahsyat sehingga banyak merobohkan beberapa bangunan besar seperti Gedung Residen (yang dibangun tahun 1824), Tugu Pal Putih, dan Benteng Rustenburg serta bangunan-bangunan yang lain.

Bangunan-bangunan tersebut segera dibangun kembali.

Benteng Rustenburg segera diadakan pembenahan di beberapa bagian bangunan yang rusak.

Setelah selesai bangunan benteng yang semula bernama Rustenburg diganti menjadi Vredeburg yang berarti 'Benteng Perdamaian'.

Pembangunan benteng tersebut dilatar belakangi Melihat kemajuan yang sangat pesat akan keraton yang didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I paska perjanjian Gianti, sehingga rasa kekhawatiran pihak Belanda mulai muncul.

Pihak Belanda mengusulkan kepada sultan agar diijinkan membangun sebuah benteng di dekat keraton.

Pembangunan tersebut dengan dalih agar Belanda dapat menjaga keamanan kraton dan sekitarnya.

Akan tetapi dibalik dalih tersebut maksud Belanda yang sesungguhnya adalah untuk memudahkan dalam mengontrol segala perkembangan yang terjadi di dalam keraton.

Letak benteng yang hanya satu jarak tembak meriam dari keraton dan lokasinya yang menghadap ke jalan utama menuju keraton menjadi indikasi bahwa fungsi benteng dapat dimanfaatkan sebagai benteng strategi, intimidasi, penyerangan dan blokade.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini