Gaya Shabby cenderung menggunakan material alam, ini bisa terlihat dari penggunaan bahan kayu sebagai lantainya.
Untuk menambah feminim, Maike mendesain kafenya dengan menambahkan beberapa aksesoris dan hiasan dinding.
Sebut saja sangkar burung yang dihiasi bunga dengan warna pastel, miniatur Menara Eiffel, dan cermin dengan desain yang unik.
Selain itu terdapat foto-foto hitam putih yang dipajang berderetan di sudut dinding untuk menambah kesan klasik.
Resto de’Crown terbagi indoor dan outdoor, yang mampu menampung hingga 50 pengunjung.
Jika di area dalam kafe menggunakan meja makan dan kursi dengan sentuhan Shabby, tidak demikian untuk di area luar.
Desainnya lebih didominasi dengan beragam warna, seperti hijau, ungu, kuning, dan merah muda.
Bagian luar de'Crown Denpasar, Bali. (Tribun Bali/Ayu Dessy Wulansari)
Dalam waktu dekat ini, resto yang dibuka pada 5 Mei 2015 ini akan membuat promo dengan mengadakan kontes foto di Instagram.
“Pengunjung foto sebagus dan semenarik mungkin di area de’Crown Cafe & Resto, fotonya tidak di-¬pic collage, jadi hanya satu foto. Nanti foto itu kita pilih sendiri atau berdasarkan likes terbanyak. Kita mau bikin menu paketan prince and princess dan itu sebagai hadiahnya, jadi bisa dipilih satu di antara menu paket itu,” ujar Maike.
Dengan slogan Enjoy the Place, Feel the Taste, de’Crown Cafe & Resto buka dari Selasa hingga Sabtu pukul 11.30-23.00 Wita, dan Minggu pukul 13.00-23.00 Wita.
Sebagai fasilitas penunjang, kafe ini menyediakan free WiFi untuk pengunjungnya.
Nasi Goreng de’Crown jadi Andalan
Nasi goreng de'Crown Denpasar. (Tribun Bali/Ayu Dessy Wulansari)
Di resto de’Crown tak hanya menjadi tempat untuk nongkrong sambil menikmati camilan, tapi juga untuk menyantap berbagai hidangan utama.
Dari appetizer hingga desert pun tersedia tempat ini.