News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Sumut

Pulau Salah Nama di Sumut, Kisah Unik Batu Merah dan Perempuan

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Batu merah di Pulau Salah Nama, Batubara, Sumatera Utara.

Penjaga pulau ini mengisahkan, awal penyebutan nama pulau ini terbilang unik.

Jika dilihat dari atas bukit, pulau ini berbentuk seperti klistoris, kemudian diberinama organ seksual perempuan.

Namun belakangan masyarakat nelayan menyadari nama tersebut tidak elok dikatakan.

Sehingga saat ditanya wisatawan mengenai nama pulau ini, mereka menjawab "Salah Nama", akhirnya para nelayan mengganti nama pulau tersebut dengan sebutan Salah Nama.


Pulau Salah Nama Batubara, Sumut. (Tribun Medan.Silfa Humairah)

Pita, seorang pengunjung pulau ini menuturkan, pemandangan Pulau Salah Nama berbeda dari yang lain karena menawarkan pemandangan batu merah, bukan pasir atau batu warna biasanya yang sering dijumpai di kawasan pantai dan laut.

"Pemerintah Kabupaten Batubara juga telah mengelola dengan baik kawasan ini dengan membangun penginapan dan joglo, serta pondok-pondok tempat santai wisatawan yang datang," katanya.

Untuk mengunjungi Pulau Salah Nama, dapat menaikki perahu bermotor dari dermaga Tanjung Tiram.

Pelabuhan Tanjungtiram berada sebelah tenggara Kota Medan dengan jarak tempuh sekitar 145 kilometer dari Ibu Kota Sumatera Utara ini.

Waktu tempuh dari Pelabuhan Tanjungtiram tidak lebih dari 1 jam dengan menggunakan speedboat.

Jika cuaca mendukung, dapat ditempuh hanya 45 menit saja.

Lain lagi jika menunggang jet sky, hanya membutuhkan waktu perjalanan 30 menit.


Pulau Salah Nama Batubara, Sumut. (Tribun Medan/Silfaf Humairah)

Sepanjang perjalanan, hamparan biru laut akan memanjakan mata Anda.

Begitupun deburan ombak dan kapal-kapal nelayan yang sedang menangkap ikan.

Jika beruntung, Anda bisa menikmati tingkah ikan terbang.

Kawasan perairan Pulau Salah Nama menjadi lokasi wisata sekaligus kawasan mencari rejeki para nelayan tradisional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini