Bak Pura Uluwatu di Bali yang memadukan batu karang yang memanjang sepanjang pantai dari utara ke selatan di desa tersebut.
Belum lagi wajah pantai biru bercampur hijau tosca sebagai primadona Apparalang.
Selain wajah pantai dan batu karang yang menjulang, pengunjung juga sekaligus menikmati suasana seperti berada di hutan.
Bahkan pengunjung bisa berkemah di hutan tersebut. Tentunya dengan membawa perlengkapan kemah sendiri.
Anda bebas membawa makanan dan memasaknya di tempat itu, asalkan tetap menjaga kebersihan.
Anda juga dapat membeli ikan segar di pantai yang berasal dari nelayan setempat lalu membakar dan memasaknya di Pantai Apparalang.
Apalagi yang kurang? Bagaikan surga dunia.
Pantai Apparalang.
Warga di sekitar Apparalang pun tampak ramah.
Jika masuk di lokasi tersebut Bahasa Makassar dialek Konjo Bulukumba pun terasa dan kental.
Pengunjung juga dapat membuat bentangan tali lalu membuat ayunan yang diikat di dua pohon.
Di lokasi juga terdapat pedagang, seperti minuman khas Makassar, Sarabba dan pisang goreng.
Karena masih perawan, maka akses masuk ke Apparalang belum maksimal.
Pantai Apparalang.
Tetapi bagi warga yang ingin menghabiskan malam di tempat itu terasa romantis karena hanya menyalakan obor dan lilin.
Akses jalan masih menggunakan tanah, termasuk belum tersedianya lampu jalan.