Laporan Wartawan Serambi Indonesia/Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Jantung kota Banda Aceh, Blang Padang menjadi ikon kota yang kini menapaki usia 810 tahun.
Lapangan terbuka seluas 8 hektare (Ha) itu menjadi saksi bisu saat tsunami menyapu dan meluluh lantakkan Aceh satu dasawarsa silam.
Terbentang tepat di depan Museum Tsunami dan hanya terpaut sekitar 100 meter dari Masjid Raya Baiturrahman.
Kini Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang menjadi salah satu tempat ter-mainstream tersebut menukilkan ucapan terima kasih kepada 53 negara donator.
‘Aceh thanks to the world’ menyerupai miniatur-miniatur kapal mengapit mengelilingi lapangan Blang Padang.
Tempat ini ramai dikunjungi setiap pagi dan sore.
Namun jika anda kebetulan sedang melancong ke Banda Aceh, maka jangan lewatkan berkunjung kemari.
Minggu pagi adalah saat yang menyenangkan bertandang ke Blang Padang.
Olahraga bukan menjadi satu-satunya alasan untuk datang.
Seperti pemandangan yang terlihat saban hari dan terutama hari Minggu.
Penjual kagetan memenuhi sisi jalan setapak sepanjang lapangan.
Pedagang di Blang Padang, Banda Aceh. (Foto-foto Serambi Indonesia/Nurul Hayati)
Mereka menawarkan aneka dagangan mulai dari makanan, pakaian, peralatan olah raga, wahana bermain anak-anak, piranti makan, hingga perlengkapan make up.
Bicara soal pemanfaatan ruang, orang Aceh dan Indonesia pada umumnya memang jagonya.