Ribuan pepohonan yang berada di depan taman juga menjadikan suasana menjadi teduh dan menyegarkan pikiran saat Anda penat dengan panasnya udara di Kota Kupang.
Untuk mengabadikan kunjungan Anda, jangan lupa berfoto meski hanya dengan menggunakan kamera handphone yang Anda miliki.
Bila tidak sedang makan, monyet di taman wisata ini akan sibuk dengan aktifitasnya sendiri.
Anda bisa menyaksikan kejar mengejar antar monyet. Selain itu ada monyet yang bergerombol di mulut gua.
Anda pun dapat menyaksikan beberapa dari monyet masih bayi. Jadi jangan heran bila ada monyet yang mendekati sambil menggendong anaknya.
Rupanya ratusan monyet yang hidup di dalam gua monyet terbagi dalam tiga kelompok.
Setiap kelompok hidup dalam grup dan memiliki wilayah masing-masing. Dengan demikian, masing-masing-masing anggota grup tidak boleh melewati batas wilayah.
Konon, jika terdapat salah satu monyet yang masuk ke wilayah kelompok lain maka akan mendapat ancaman. Warga setempat pernah melihat perkelahian antar-monyet di taman wisata tersebut jika terdapat salah satu ekor yang menyelinap masuk ke wilayah kelompok lain.
Meski unik dan lucu, kabarnya jumlah populasi monyet di lokasi taman wisata itu, saban hari semakin berkurang.
Salah satu penyebab berkurangnya jumlah monyet di taman wisata tersebut lantaran banyak yang mati menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
Kecelakaan menimpa para monyet saat hewan itu menyeberang jalan turun ke arah pantai atau sebaliknya..
Padahal disekitar kawasan itu sudah dipasang rambu lalu lintas bagi pengendara melajukan kecepatan kendaraannya maksimum 20 km/jam.
Bila Anda tertarik mengunjungi taman wisata ini, Anda cukup menumpang angkutan umum tujuan Kupang-Tenau.
Ongkosnya setiap penumpang hanya Rp 3.000. Kepada sopir atau kondektur jangan lupa sampaikan Anda turun di Gua Monyet Tenau Kupang yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari terminal lama Kota Kupang.