News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Travel Story

Mendaki Tambora: Tak Ada yang Berani Berkemah di Pos 4

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Andik Setiawan berfoto di atas kaldera Tambora, terluas di dunia.

Laporan Wartawan Surya, Wiwit Purwanto

TRIBUNNEWS.COM, DOMPU - Sesudah menjalani tiga jam perjalanan, akhirnya sampai di Desa Pancasila.

Nah di sinilah awal mulai pendakian Gunung Tambora.

Sebelumnya pendaki melapor ke pos penjagaan, mengisi form pendakian dan mendapat sebuah pin bertuliskan “Tambora Menyapa Dunia”.

Barang-barang mulai kami turunkan dari mobil. Petugas menjelaskan medan dari Gunung Tambora.

Baca: Melewati Padang Savana Tambora Terasa seperti di Afrika

Gunung Tambora memiliki 5 pos pemberhentian. Jarak antara Pos 1 ke Pos 2 memakan waktu 2 jam perjalanan.

Jarak antara Pos 2 ke Pos 3 ini yang lumayan sangat jauh bisa sampai 4 jam perjalanan.

Dari Pos 3 ke Pos 4 relatif dekat dan hanya memakan waktu selama 1 jam perjalanan.

Pos 4 ke pos terakhir, yakni Pos 5 juga memakan waktu 1 jam perjalanan.

Pendakian dimulai jam 09.00 pagi, hari Jumat tanggal 10 April 2015.

Explore Tambora dimulai, memasuki hutan tropis di Gunung Tambora, terlihat hutan yang mungkin pohonnya sudah berumur ribuan tahun.

Banyak pohon besar tumbang sepanjang perjalanan menuju pos 1.


Andik berfoto di Bukit Penyesalan Tambora. (Dok Andik)

Jalanan juga masih relatif landai, udara juga sangat sejuk, menjadikan perjalanan awal begitu menyenangkan.

Setelah 2 jam perjalanan sampailah kami di Pos 1.

Di sini bertemu banyak pendaki. Kebanyakan dari mereka adalah pencinta alam.

“Kalo mau ambil air di sinilah tempatnya, karena ada sumber air yang digunakan para pendaki untuk bekal pendakian,” kata Andik.

Setelah istirahat sebentar, perjalanan dilanjutkan perjalanan dari Pos 1 ke Pos 2.

Rutenya masih tetap landai walaupun jalanannya relatif sempit.

Usahakan jika mendaki Tambora menggunakan kaos panjang yang menutupi tangan dan kaki, agar tidak terluka.

Pos 2 dan Pos 3 ini perjalanan yang paling jauh, hampir 4 jam perjalanan.

Di sini rombongan pendaki membuat tenda untuk beristirahat dan waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 petang.

Hari mulai gelap saatnya menyalakan api unggun untuk menghangatkan badan, sambil membuat mi instan dan nasi untuk bekal makan.

Perut sudah kenyang, dan segera beristirahat di dalam tenda.

Sesuai rencana dari Pos 3 perjalanan akan dimulai jam 12 malam untuk mengejar sunrise di atas puncak Tambora.

Waktu menunjukkan jam 12 malam, mulai berkemas membawa barang seadanya untuk mulai pendakian ke puncak.

Menggunakan senter kami berjalan di tengahnya gelapnya malam. Satu jam perjalanan sampailah di Pos 4.

Hampir tidak ada yang berani berkemah di pos ini. Karena Pos 4 terkenal angker banyak mahluk halus.

Yang memaksa untuk stay di sini pasti diganggu.

Mulai tenda yang berpindah sendiri, sampai tenda sobek-sobek, dan banyak cerita ngeri lainnya.

Pos 4 ke Pos 5 memakan waktu satu jam perjalanan.

Sampailah kami di Pos 5 pukul 02.00 dini hari. Hawa dingin mulai menyengat tubuh.

Dari Pos 5 menuju puncak masih sangat jauh.

Ada dua jalur untuk bisa menuju puncak, bisa lewat Bukit Penyesalan, satu lagi menuju jalur makam.

Lewat jalur makam memang relatif dekat namun pendakiannya curam.

Perjalanan dilanjutkan melalui bukit penyesalan, dan bener-bener menyesal he..he..karena jalannya sangat jauh dan curam.

Melewati jurang yang cukup curam setapak demi setapak kami berjalan.

Rasanya sudah mau putus asa, karena tak kunjung sampai.

Setelah berjalan hampir 7 jam jalanan terus menapak naik dengan elevasi 60 derajat, akhirnya bertemu hamparan pasir di pagi hari.

Dari sini puncak Tambora sudah tampak begitu megahnya.

Kurang beberapa saat lagi kami disuguhi sebuah pemandangan yang luar biasa dahsyat, yakni kaldera.

Yah kaldera terluas di dunia dengan diameter hampir 8 km dan kedalaman 4 km.

Sungguh luar biasa ciptaan Allah SWT yang dititipkan di bumi pertiwi ini.

Gunung dengan pemandangan yang sangat Indah yang tidak bisa saya sampaikan melalui kata-kata.

Subhanallah, luar biasa ciptaaan-Mu ya Allah.

Setelah mengambil beberapa foto, saya meneruskan perjalanan sedikit lagi menuju puncak Gunung Tambora.

Akhirnya, setelah 2 jam perjalanan sampailah saya di puncak Tambora.

Yeay...2.851 Mdpl, itulah tulisan yang tertulis di atas puncak Gunung Tambora.

Gunung yang dulu pernah memiliki ketinggian 4200 Mdpl.

Puas rasanya hati, lelah terbayar, bahagia tidak bisa diungkapkan.

Semua capek hilang seketika sampai di puncak Gunung Tambora.

Bersyukur bisa menjadi saksi dua abad Tambora menyapa dunia dan menyaksikan gunung yang sangat indah, dengan segala kesempurnaan ciptaan ilahi robbi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini