Awalnya, batu-batuan yang keras dibiarkan begitu saja karena tidak bisa diambil. Bagian yang dikeruk hanya lahan sekitarnya.
Akibat terkena panas dan hujan, batuan itu pun terkikis membentuk tudung jamur, lahan di bawahnya membentuk tebing vertikal menyerupai batang jamur.
Bekas lahan galian itu seperti tumbuh jamur-jamur yang baru kuncup berukuran besar. Ada sekitar 40 batu jamur di lokasi seluas sekitar 3 hektar, dari ratusan hektar lahan yang ditambang.
Tinggi batuan jamur bervariasi, mulai 2 meter hingga tertinggi sekitar 7 meter.
Bentuk batu yang unik menjadikan bukit jamur ini tempat menarik, khususnya untuk foto-foto bergaya selfie.
Masyarakat bisa menikmatinya secara gratis. Tempat itu menjadi terkenal melalui internet dan media sosial.
”Saya penasaran. Lihat di Instagram dan Youtube, kok, keren. Ternyata memang bagus. Sayangnya di sini panas sekali,” kata Deviani (20) asal Surabaya.
Tempat itu semakin terkenal setelah didatangi pesohor Vicky Notogoro melalui program televisi My Trip My Adventure.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar juga berkunjung 21 Maret lalu.
Animo masyarakat yang berkunjung sangat tinggi, tetapi lokasi itu hanya dibuka hari Minggu. Pengunjung hanya dikenai parkir Rp 3.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
Mashudi, petugas bagian retribusi parkir, mengatakan, setiap Minggu sekitar 200 mobil dan 1.000 motor yang masuk.
Desa wisata
Banyaknya pengunjung yang datang menunjukkan bukit jamur itu menjadi fenomena penuh pesona.
Saat ini bukit jamur menjadi salah satu ikon wisata di Gresik. Sekitar 400 meter dari lokasi dijual suvenir berupa kaus bergambar bukit jamur.