Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Ehdi Amin
TRIBUNNEWS.COM, LAHAT - Tahun 2012, Museum Rekor Indonesia (Muri) memberikan penghargaan kepada Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, sebagai daerah paling banyak penemuan situs megalit.
Tercatat di Dinas Pariwisata Lahat dan Balai Arkeologi dan BP3 Jambi, 1.000 megalit yang ditemukan di kabupaten yang terbentuk sejak 1830.
Warga melihat salah satu menhir peninggalan bersejarah di Kabupaten Lahat. (Sriwijaya Post/Syahrul Hidayat)
Tak hanya itu, peninggalan bersejarah yang sudah berumur ratusan hingga ribuan tahun ini terdapat beberapa bentuk seperti tetralith, batu datar, dolmen, lumpang batu, lesung batu, batu gelang, bilik batu, dan menhir.
Ada juga yang berbentuk patung manusia memeluk gajah, harimau, kerbau dililit ular dan bebebrapa jenis lainya.
Megalit yang tersebar di 22 kecamatan dalam Kabupaten Lahat ini, sudah terkenal sejak zaman Belanda hingga menarik para ilmuan dari berbagai negara seperti Belanda, Jerman dan Amerika Serikat untuk melakukan penelitian.
Nah, jika anda termasuk yang punya minat terhadap peninggalan bersejarah seperti megalit, tidak salah jika mengunjungi Kabupaten Lahat.
Tidak sulit untuk menyaksikan mahakarya para leluhur ini di Lahat.
Pasalnya, keberadaan megalit di Lahat, hampir tersebar di 22 kecamatan.
Namun anda butuh waktu jika ingin melihat satu persatu.
Menhir peninggalan bersejarah di situs megalit di tengah sawah Kabupaten Lahat. (Sriwijaya Post/Igun Bagus Saputra)
Tapi jangan khawatir, di antara ribuan megalit yang ada, terdapat megalit yang terletak dalam satu komplek dan selalu menarik perhatian untuk dikunjungi.
Kalau saat ini namanya Megalit Tinggi Hari, karena keberadaanya di Desa Tinggi Hari Kecamatan, Gumay Ulu.
Di komplek Tinggi Hari ini terdapat berbagai jenis megalit seperti arca menhir atau batu tegak, arca manusia, lima jenis lumpang batu dan arca babi rusa.
Setidaknya megalit tersebut akan mewakili anda mengetahui makna dan kenapa lahirnya megalit.