News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Sumut

Jangan Ngaku ke Medan Kalau Belum Foto di Monumen Sisingamangaraja dan Rumah Adat Batak

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah adat Batak di Jalan Sisingamangaraja, Medan.

Selain itu, beberapa universitas menggunakan namanya, yaitu, Universitas Sisingamangaraja XII (US XII) di Medan (1984), Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli (UNITA) di Silangit Siborong-borong Tapanuli Utara (1986), dan STMIK Sisingamangaraja XII di Medan (1987).

Namun penghormatan itu sepertinya sudah mulai luntur, pasalnya pemerintah mau pun masyarakat setempat tidak menjaga lingkungan sekitar patung.

Taman indah yang memiliki contoh rumah adat Toba dan Patung Sisingamangaraja tersebut dipagari dan digembok.

Sehingga pengunjung atau wisatawan yang ingin lebih tahu mengenai ukiran dan corak rumah adat serta patung Sisingamangaraja sedikit terhambat jarak.

Wisatawan hanya bisa berfoto dari jauh, itu pun ketutupan pagar dan pohon besar untuk mendokumentasikan ikon kota Medan tersebut.

Belum lagi pedagang kaki lima yang berjualan tidak beraturan dan pepohonan palem yang tinggi menjulang semakin menutupi pemandangan monumen tersebut.

Sejarawan Kota Medan, yang juga Dosen Sejarah di Universitas Negeri Medan, Ichwan Azhari, menuturkan kesadaran masyarakat terhadap monumen nasional khususnya sejarah atau perjuangan pahlawan sangat kurang.

Padahal, seharusnya monumen yang merupakan ikon Kota Medan tersebut menjadi kebanggaan yang harusnya dijaga bersama di dalam kehidupan sehari-hari, bukan sekadar ikon dalam buku saja.

Ini merupakan peran pemerintah dan masyarakat untuk menghidupkan kembali ikon kota Medan tersebut. "Unik loh, ada contoh rumah adat Batak yang kaya akan corak terlukis di sana.

Belum lagi patung Sisingamangaraja yang berdiri kokoh, Sisingamangaraja terlihat menaiki kuda sambil mengangkat tongkatnya. Tentu itu punya makna dan bukan sekadar patung biasa," jelasnya.

Anita Tania, pengunjung, menuturkan kesulitan mendokumentasikan patung dan rumah adat khas Batak yang ada di Jalan Sisingamangaraja.

Ia datang dari Riau dan ingin mendokumentasikan diri bersama patung Sisingamangaraja, untuk kenang-kenangan.

"Mungkin kalau pepohonannya ditebang rapi dan tamannya tidak digembok, mungkin akan ramai wisatawan yang berkunjung dan bisa berfoto ria," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini