Sekitar 20-30 menit perjalanan, tibalah di tempat yang menjadi endemik bunga kantong semar.
Di daerah rawa ini sesekali kita akan mendapati tapak binatang seperti rusa, babi hutan, dan lainnya.
Sungai kecil pun kembali menyambut perjalanan untuk menuju Pasir Kuning.
Setibanya di hamparan Pasir Kuning yang sangat luas dan menyerupai pasir pantai itu, dijumpai gundukan pasir menyerupai anak gunung dengan bagian tengahnya keluar asap putih.
Pasir Kuning ini terletak di tepi Danau Asam yang luasnya mencapai 85 herktare dan merupakan danau terbesar di Suoh.
Setelah beristirahat sejenak, perjalanan dilanjutkan dengan kembali menyusuri jalan yang sama untuk menuju tempat parkir motor.
Sebelumnya tim sempat makan siang di gubuk petani dan menikmati air kelapa segar.
Lalu dengan mengendarai motor kembali, perjalanan dilanjutkan menuju Danau Minyak yang luasnya sekitar 15 hektare.
Danau Minyak sendiri oleh sebagian masyarakat kerap disebut danau tiga warna karena warna airnya kerap berubah.
Di Danau Minyak ini juga dijumpai ratusan burung Belibis yang berkumpul dan berenang di sini.
Di tepi danau yang airnya kadang seperti berminyak ini juga dijumpai Kawah Merah.
Mengapa disebut Kawah Merah, karena dari semburan gas alam menyembur air berwarna merah terang, makanya oleh masyarakat disebut Kawah Merah.
Setelah itu perjalanan pulang dilakukan karena waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 WIB.
"Selain mengembangkan tempat wisata yang sudah ada, dinas juga akan mengembangkan tempat wisata yang baru. Suoh sangat cocok bagi yang suka wisata petualangan dan minat khusus, makanya nanti akan bekerjasama dengan TNBBS akan dikembangkan seperti apa. Semoga wisata alam di Suoh bisa semakin dikenal," ujar Herlina Warganegara.