Pulau Nasi termasuk dalam salah satu favorit backpaker. Herli Nurdiansyah atau yang akrab disapa Ayi pergi menyambangi pulau terpencil, terkecil, dan terluar barat nusantara itu bersama kawan-kawan sesama backpaker.
Mereka memilih untuk berkemah di pinggir pantai. Hanya membutuhkan waktu 2,5 jam menunggangi ‘kuda besi’, anda sudah bisa berkeliling pulau kecil tersebut.
Ombak di Pantai Pulau Nasi, Aceh Besar.
Bagi penggermar surving, maka anda bisa memuaskan hobi di sini. Namun sekali lagi karena belum menjadi destinasi wisata, maka siap-siap memboyong ‘peralatan tempur’ sendiri.
Pun begitu, tempat ini tak hanya dipersembahkan bagi penggemar surving maupun olahraga pantai lainnya.
Pulau Nasi menyimpan kekayaan biota bawah laut di dalamnya. Jenis kerang-kerangan langka hingga lobster yang konon hanya ada di Perairan Simeuleu-Aceh bisa kita jumpai di sini.
Sementara bibir pantainya ditumbuhi jejeran pulau kelapa yang meliuk-liuk memancarkan sekeping eksotisme negeri maritim.
Memburatkan keindahan khas negeri berjuluk ‘Zamrud Khatulistiwa’. (*)