Di sepanjang jalan menuju atas Vihara, tampak pohon-pohon rindang di kanan kiri jalan setapak menambah kesan segar di sini.
Yang menarik, di setiap pohon tersebut dipasang papan kayu berisi kutipan-kutipan bijak, yakni Kutipan Dhammapada atau kumpulan sabda-sabda sang Buddha dalam kitab suci umat Buddhist.
Satu di antaranya yakni Dhammapada 20:4, yang berbunyi “Engkau sendirilah yang harus berusaha, para Buddha hanya menunjukkan jalan. Mereka yang tekun bermeditasi, yang memasuki jalan ini, akan terbebas dari belenggu Mara”.
Kutipan-kutipan ini bukanlah sebagai hiasan untuk dipajang saja.
Namun lebih ke spiritual, sebagai pengingat bagi kaum manusia, khususnya para umat yang datang bersembahyang ke vihara ini.
Sebagai tempat peribadahan, memasuki kawasan Vihara Dharma Giri harus sopan dan santun.
Dari segi pakaian, tidak disarankan menggunakan celana pendek.
Bagi yang telanjur atau tidak sengaja bercelana pendek, di area masuk Vihara disediakan kain yang bisa digunakan seperti kamen dalam tradisi Hindu Bali.
Tidak ada pungutan biaya untuk memasuki kawasan Vihara ini, hanya kotak donasi untuk sumbangan sukarela dari para umat dan pengunjung Vihara.
Vihara Dharma Giri, di Jalan Raya Pupuan, Tabanan, Bali (Tribun Bali/ Cisilia Agustina Siahaan)
Menjaga kesopanan lainnya, pun tampak dari melepas alas kaki sebelum memasuki kawasan anjungan untuk bisa melihat langsung kemegahan Patung Buddha Tidur ini.
Sama seperti memasuki ruang persembahyangan, hal ini sudah menjadi aturan umum di kalangan Umat Buddha.
Sebagaimana tempat beribadah umat Buddha, Vihara ini difungsikan untuk berbagai upacara keagamaan.
Mulai dari Puja Bhakti, Waisak, dan berbagai hari raya umat Buddha lainnya.
Selain itu, di kawasan Vihara juga kerap digunakan sebagai tempat bermeditasi. (*)