Akbari, salah satu temanku yang juga adalah produser dan host Suka Suka KompasTV, baru saja terbangun ketika speed boat kami merapat di dermaga.
Indahnya Raja Ampat (Tribun Jateng/ Aried Novianto)
Ia melompat kegirangan, "Astaga Riry, ini bagus banget! Gak nyangka gue bisa nyampe di sini!"
Ia baru menyadari pemandangan indah di depannya. Laut biru terhampar luas.
Di kiri-kanan dermaga, air begitu bening sehingga kami bisa melihat ikan-ikan kecil berenang di kaki-kaki jetty.
Warna hijau pepohonan yang menjadi latar belakang dermaga pun menambah takjub kami semua.
"Pasti Tuhan menciptakan Papua sambil tersenyum...," katanya dengan serius.
Di sana kami disambut Wayan yang akan menemani aktivitas kami.
Welcome drink berisi nutrisari dan sepotong handuk kecil dingin melumatkan penat kami yang sudah kelelahan setelah menempuh perjalanan cukup lama sejak semalam.
Hari telah sore, tak ada lagi waktu untuk beristirahat. Kami ingin segera menenggelamkan diri ke dalam laut.
Setelah berganti baju, kami berkumpul di dive centre, mengenakan wetsuit, dan kembali berjalan menuju dermaga.
Pesona Sunset
Aku tertegun. Rasanya aku melangkah di dermaga lain. Warna jingga mendominasi langit yang belum lama ini masih biru. Ada sepercik warna kuning terang, di sana lah matahari tenggelam.
Air laut pun turut merona jingga. Pantulan dua dunia, langit dan laut yang hanya dibatasi garis khayal horison.
Tak lama kemudian, kami duduk di dalam perahu kecil yang mengantar kami ke titik night dive. Setelah diberi pengarahan singkat, satu per satu dari kami melakukan backroll memasuki laut.
>